Perbedaan Visi dan Misi Jadi Alasan Koalisi PKS dan PDIP Hanya Sedikit Berkoalisi di Pilkada 2020
JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengakui, partainya tidak banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada 2020. Tapi, dia membantah sedikitnya koalisi terjadi karena adanya perbedaan ideologis antara PKS dan PDIP.
"Dalam banyak prinsip seperti partai kader, partai ideologis, PKS punya kesamaan karakter dengan PDIP. Walau kami di kanan dan PDIP di kiri," kata Mardani kepada wartawan, Rabu, 12 Agustus.
Dia mengatakan, partainya selalu terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun di Pilkada 2020. Tapi, dia menegaskan, partainya hanya berkoalisi dengan mereka yang memiliki visi dan misi yang sama.
"DPP PKS membebaskan kawan-kawan pengurus DPD dan DPW untuk berkoalisi dengan semua partai selama mempertimbangkan suasana kebatinan masyarakat di daerah masing-masing," ujarnya.
"Selama sesuai dengan visi dan misi PKS (masih bisa berkoalisi)," imbuh Mardani.
Baca juga:
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan partainya lebih banyak bekerja sama dengan Partai Golkar dan paling sedikit berkoalisi dengan PKS di Pilkada 2020 tanpa menjelaskan lebih lanjut alasannya.
Nantinya, PDIP akan mengumumkan bentuk kerja sama dengan partai politik lain di Pilkada 2020 setelah selesai gelombang empat pengumuman pasangan calon kepala daerah rekomendasi partainya.
"Dari gelombang pertama, kedua, dan ketiga hari ini, maka kami umumkan bahwa sementara ini yang terbanyak kerja sama adalah dengan Partai Golkar, yang paling sedikit itu adalah dengan PKS," ungkap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto usai acara pembacaan rekomendasi 75 pasangan cakada Pilkada 2020 di DPP PDIP, Jakarta.