Rusia Upgrade Kemampuan Sistem Pertahanan Pantsir, Mampu Hadapi Beragam Jenis Drone Serang
JAKARTA - Sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara Pantsir-S1M yang ditingkatkan kemampuannya, mampu mengahadapi beragam jenis kendaraan tak berawak termasuk drone, menembak jatuh sebelum sasarannya melakukan serangan.
"Upgrade telah secara substansial meningkatkan kemampuan Pantsir untuk melawan semua jenis drone. Secara khusus, sistem ini mampu mendeteksi dan menghancurkan semua jenis drone serang yang beroperasi secara efektif," jelas Direktur Industri Gugus Persenjataan di perusahaan teknologi negara Rostec Bekkhan Ozdoyev, seperti dikutip dari TASS 2 Desember.
Sementara itu, Wakil CEO Perusahaan Senjata Presisi Tinggi (bagian dari Rostec) Sergei Mikhailov mengatakan di sela-sela pameran senjata internasional EDEX 2021, Pantsir yang ditingkatkan memiliki potensi untuk menjadi basis pertahanan udara taktis.
"Pantsyr-S1M dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun jaringan pertahanan udara modular yang efektif yang mampu melindungi setiap unit militer dari drone ukuran kecil dan serang, senjata presisi dan, tentu saja, penerbangan militer – pesawat terbang dan helikopter," jelasnya.
"Sistem sepenuhnya mematuhi prinsip A2/AD [anti-akses/penolakan area] saat ini [sistem pertahanan udara yang digunakan untuk mencegah musuh menembus area vital]," sambung Mikhailov.
Pantsir-S1M telah menerima rudal permukaan-ke-udara hipersonik baru dengan daya jangkau serangan yang ditingkatkan menjadi 30 kilometer, ketinggian operasional menjadi 18 kilometer dengan area penghancuran menjadi tiga kali lipat.
Bersamaan dengan rudal baru, sistem ini juga dapat menembakkan rudal peluncur Pantsir-S1. Upgrade Pantsyr-S1M juga telah meningkatkan kemampuan siluman, ketahanan jamming, dan kecepatan tembakan.
Pantsir yang ditingkatkan untuk meletakkan dasar bagi sistem kontra-drone multi-layer Rusia. Sistem rudal/meriam permukaan-ke-udara Pantsyr-S1M yang ditingkatkan akan menjadi elemen utama dari sistem kontra-drone multi-lapis Rusia, sebut Mikhailov.
"Menangkal drone adalah tugas utama senjata pertahanan udara masa kini. Saat ini, industri Rusia memproduksi dua jenis kemampuan kontra-drone; 'soft-kill' untuk menekan drone dengan penanggulangan elektronik dan 'hard-kill' untuk menghancurkan UAV secara fisik," paparnya.
"Jaringan yang mengintegrasikan kedua teknologi itu diresmikan pada pameran [senjata internasional] IDEX 2021 dan Pantsyr-S1M akan menjadi komponen utamanya, khususnya, dalam sekelompok sistem untuk menghilangkan drone secara fisik," tandas Mikhailov.
Dikatakannya, Pantsir-S1M sangat hemat biaya dalam memerangi drone modern. Amunisi yang digunakan memungkinkan untuk sepenuhnya memenuhi rasio biaya/efisiensi dalam menyerang target.
Tak cukup sampai di situ, peningkatan kemampuan ini juga akan menjadikan Pantsir-S1M mampu menembak jatuh drone tempur, bahkan sebelum mereka meluncurkan amunisi mereka, sebut pakar militer Viktor Murakhovsky.
"Drone memiliki penampang radar yang rendah dan jangkauan deteksinya seringkali lebih pendek daripada jangkauan operasional persenjataan mereka. Jangkauan operasional Pantsir telah diperpanjang dan drone diidentifikasi dengan cukup jelas di dalam area pertempuran," papar Murakhovsky.
Baca juga:
- Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci: Terlalu Dini Mengatakan Varian Omicron Sebabkan Penyakit Parah
- Pakar Penyakit Afrika Selatan Sebut Penularan Varian Omicron Bisa Kalahkan Varian Delta
- CEO Moderna Stéphane Bancel Sebut Vaksin COVID-19 Kemungkinan Kurang Efektif Terhadap Varian Omicron
- Dokter Afrika Selatan Sebut Pasien Varian Omicron Miliki Gejala Sangat Ringan, Dapat Dirawat di Rumah
Namun, beberapa drone sangat kecil dan dilengkapi dengan motor listrik sehingga sebenarnya tidak dapat dideteksi oleh tanda inframerah atau radar, ungkap Murakhovsky.
"Penggunaan perangkat optoelektronik dalam sistem pertahanan udara baru harus didasarkan tidak hanya pada termal tetapi juga kontras optik, misalnya," tandasnya.
Kendati demikian dia mengingatkan, sistem pertahanan udara baru saja tidak boleh dipandang sebagai obat mujarab, ia menekankan.
"Langkah kontra-drone menyiratkan menciptakan pertahanan udara berlapis-lapis yang terintegrasi dengan sistem peperangan elektronik. Perlu juga diingat, bahkan drone yang cukup besar masih merupakan barang yang sangat murah dibandingkan dengan pesawat terbang dan, tentu saja, fokusnya harus pada pemotongan biaya rudal permukaan-ke-udara yang digunakan untuk kendaraan udara murah seperti itu. Pekerjaan ini telah dilakukan dan menghasilkan pembuatan rudal ukuran kecil yang murah untuk sistem pertahanan udara Rusia lainnya bernama Tor," pungkasnya.