Sebanyak 138 Kepala SD di Kota Bandung Dites Menulis Al Quran yang Merupakan Sosialisasi Program Gelisan
JAKARTA - Sebanyak 138 kepala Sekolah Dasar di Kota Bandung, Jawa Barat mengikuti tes menulis Al Quran sebagai bagian dari implementasi optimal dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab moral kepada anak didik.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Bandung, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari sosialisasi Program Gerakan Menulis Al Quran (Gelisan) yang menjadi salah satu metodologi berinteraksi dengan Al Quran dalam program Bandung Agamis.
"Program Gelisan Al Quran ini, sebuah inovasi, kreatif-inovatif yang sangat luar biasa. Karena kalau kita membaca belum tentu menulis, tetapi kalau menulis, insyaallah pasti membaca," kata dia dilansir Antara, Rabu, 1 Desember.
Seratusan kepala SD mengikuti tes tersebut di salah satu hotel di Kota Bandung. Program Gelisan itu juga rangkaian dari kegiatan Hari Jadi Ke-211 Kota Bandung.
Menurut Oded, kegiatan itu juga digelar dalam rangka membentuk masyarakat supaya lebih cinta kepada kitab suci umat Islam tersebut.
Baca juga:
- Beraksi Lintas Medan, Bandung, Surabaya, Keuntungan Komplotan Penipu Modus Gendam Capai Rp3 Miliar
- Puluhan Makam Jenazah COVID-19 di TPU Cikadut Bandung Amblas
- Satpol PP Benarkan Pernyataan Luhut soal Bar Langgar PPKM di Bandung
- BMKG Prakirakan Hujan Guyur Bandung Raya pada Akhir November, Berpotensi Sebabkan Banjir dan Tanah Longsor
Dengan program itu, ia mengatakan kepala sekolah dinilai akan lebih efektif untuk menyosialisasikan program Gelisan kepada para siswanya.
Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya membekali para kepala SD untuk dapat mengimplementasikan Bandung yang Unggul dan Agamis.
"Karena unggul itu akan dimulai dengan pendidikan, kemudian agamis itu bagian dari bagaimana setiap jiwa manusia menjadi kebutuhan yang sangat esensial untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya," kata dia.
Dia mengatakan jika program Gelisan ini sudah terimplementasi di sekolah, maka pembiasaan-pembiasaan yang sering dilakukan para siswa di sekolah bisa dilakukan kembali dengan ditambah program Gelisan.
"Mudah-mudahan segera normal (kegiatan sekolahnya, red.), anak-anak nanti pas masuk itu bisa mengaji lagi, anak-anak bisa Shalat Duha lagi, anak-anak bisa mempraktikkan doa-doa lagi," kata dia.