Kurangi Dampak Banjir, Pemprov DKI Bangun 9 Polder di Jakarta dengan Anggaran Rp640 Miliar
JAKARTA - Upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta belum sepenuhnya berhasil. Untuk itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta kembali membangun sembilan polder di Jakarta.
Polder adalah suatu sistem untuk menampung air yang datang dari hulu dan akan membagi air ke beberapa sungai atau kali. Sehingga, diharapkan dapat mengurangi terjadinya banjir pada suatu wilayah.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan membangun polder di wilayah Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal dan Ceger (Pompa Tipala-Pompa Adhyaksa). Pembangunan ini sebagai upaya pencegahan banjir.
"Melalui sistem polder, air dari hulu ditampung kemudian didistribusikan di sungai maupun kali. Dalam suatu sistem polder, terdapat pompa air untuk mengurangi air dalam polder," kata Kepala Seksi Pengendalian Banjir Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ericson Indra kepada wartawan, Selasa 30 November.
Baca juga:
- Reuni 212 di Patung Kuda, Wagub DKI: Kewenangan Polda, Saya Tidak Mencampuri
- Pemprov DKI Jelaskan Kemahalan Bayar Formula E Dibanding Kota Lain Bukan Masalah
- Didampingi Bambang Widjojanto, JakPro Kembali Datangi KPK untuk Serahkan Dokumen Formula E
- Panita Pelaksana Minta KPK dan BPK Awasi Ketat Pelaksanaan Formula E
Ericson mengatakan, pembangunan polder akan dilakukan secara bervariasi. Misalnya, pembangunan pompa baru, peningkatan kapasitas pompa, pembangunan storage, saringan sampah, pembangunan pintu air, parapet dan perkuatan tanggul.
"Luasan polder juga bervariasi pada setiap lokasi berkisar antara 100 sampai 700 hektare. Polder akan dilengkapi dengan infrastruktur pendukung disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi eksisting dan karakteristik lokasi dibangunnya polder," ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan polder di sembilan lokasi tersebut menggunakan skema multiyears dengan anggaran sebesar Rp 640 miliar.
"Pembangunan polder merupakan salah satu upaya penting mengatasi genangan dan banjir di Jakarta, khususnya di daerah-daerah rawan," ucapnya.