Longsor di Sukabumi Jebol Ponpes Yaspida, Santri Berusia 11 Tahun Tewas Tertimbun
JABAR - Asrama putra pondok pasantren (ponpes) Yaspida di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terdampak longsor. Satu santri di asrama tersebut meninggal dunia.
"Saat longsor, korban yang diketahui berinisial MA (11) ini tengah tertidur pulas di kamar nomor 4 Asrama Wadil Quro Ponpes Yaspida Sukabumi sehingga tidak bisa menyelamatkan diri saat material tanah menimbunnya," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cisaat, Imam Ismail kepada wartawan di Sukabumi, Antara, Senin, 22 November.
Informasi yang dihimpun dari petugas P2BK Cisaat, peristiwa ini bermula saat tebing tanah setinggi kurang lebih 10 meter yang berada tepat di belakang asrama putra tiba-tiba longsor. Material longsoran langsung menjebol kamar nomor 4 yang dihuni oleh 13 santri, termasuk korban. Saat kejadian, seluruh santri yang tinggal di dalam kamar itu tengah terlelap.
Mendengar suara gemuruh, para santri bergegas melarikan diri. Namun korban tengah tertidur pulas sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Para santri dan pengurus ponpes berupaya menyelamatkan nyawa santri berusia 11 tahun itu, tetapi korban sudah dalam kondisi wafat.
Menurut Ismail, tebing tersebut longsor akibat adanya rembesan air yang mengakibatkan tanah menjadi retak dan labil. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan assessment.
Baca juga:
- Ibunda Arteria Kena Maki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal, Bambang Pacul: Tak Perlu Dipersoalkan, Tak Ada Guna Berkelahi
- Arteria Dahlan Beberkan Kronologi Ibundanya Dimaki-Maki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal
- Mengenal Arteria Dahlan dan Sederet Kontroversinya
- Respons Insiden Arteria Dahlan Dimaki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal, Pimpinan MPR: Kalau Langgar Hukum, Proses Saja
"Untuk jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan, sementara untuk keruguia akibat bencana tanah longsor ini masih dalam perhitungan, karena yang rusak tidak hanya asrama tetapi sejumlah barang milik santri pun rusak akibat tertimbun tanah," tambahnya.
Sementara, keterangan dari salah seorang santri yang sekamar dengan korban, awalnya ada rembesan air masuk ke dalam asrama padahal saat itu tidak turun hujan, para santri pun tidak curiga tebing yang berada tepat di belakang asrama akan longsor.
Tiba-tiba tanah menjebol kamarnya dan langsung menimbun, pakaian dan barang-barang milik santri. Kondisi pun semakin panik setelah diketahui M Arsyad yang sedang tidur pulas ikut terkubur dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.