Film Kadet 1947 Bangkitkan Semangat Nasionalisme di Jakarta Film Week
JAKARTA - Jakarta Film Week 2021 hari ketiga, pada Sabtu, 20 November 2021 diisi dengan Writing Masterclass yang terdiri dari dua sesi. Di sesi pertama, Mmabatho Kau dari Full Circle Lab hadir menjadi narasumber untuk Masterclass Screenwriting.
Sebelum membahas tentang bagaimana menyiapkan dan menulis naskah, Kau memberikan sedikit pengantar, bahwa ada banyak hal yang dapat mempengaruhi sebuah series bisa dianggap menarik.
“Salah satunya adalah mengangkat tema yang menarik, entah itu tentang keluarga, kekuatan, cinta ataupun balas dendam,” ungkapnya. Selain itu tentunya plot, karakter, dunia yang dibangun, hingga mesin pendorong cerita yang kuat juga menjadi poin yang penting sebelum
menyiapkan sebuah naskah.
Tak kalah seru, di sesi kedua, hadir Sahana Kamath, seorang profesional di bidangnya, berbagi ilmu tentang bagaimana membuat series untuk platform online. Ia telah bekerja di dalam produksi internasional hingga 25 market dan 20 bahasa. Ia menempati posisi senior dalam development dan production untuk studio dan jaringan, production company dan OTT termasuk Sony Pictures Television (International), Discovery Networks (South Asia) dan VIU (Southeast
Asia).
Baca juga:
Di hari ketiga penyelenggaraan Jakarta Film Week, juga diputar sejumlah film Indonesia dan sinema dunia. Salah satu film Indonesia yang diputar adalah Kadet 1947, yang juga menjadi momen pemutaran untuk pertama kalinya di bioskop. Pemutaran yang dilakukan di Metropole XXI ini mendapat sambutan hangat dari penonton.
Film Kadet 1947 ini membawa kembali semangat cinta bangsa dan membuat penonton memahami sejarah dengan cara yang menarik karena film ini terinspirasi dari peristiwa serangan udara pertama Indonesia ke tentara Belanda pada Agresi Militer Belanda I tahun 1947.
Karena itu juga, Celerina Judisari selaku produser, menyampaikan bahwa film ini ingin mengajak penontonnya untuk cinta tanah air.
“Dilihat dari materinya, film Kadet 1947 berkisah tentang cinta bangsa, tapi kita tidak memaksa agar cinta Indonesia. Kalau memang film ini menurut teman-teman baik untuk disebarkan, maka saat disebarkan, sama dengan menyebarkan rasa cinta tanah air kita,” ungkapnya.