Tangki Kilang Cilacap Kebakar, Stafsus Erick Thohir Minta Pertamina Evaluasi Total

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh insiden kebakaran tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah beberapa hari lalu.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa kebakaran tangki Pertamina bukan yang pertama kalinya. Karena itu, pihaknya meminta informasi menyeluruh kepada Pertamina mengapa insiden tersebut terulang.

"Jadi kita minta informasi menyeluruh dan juga kenapa bisa terulang. Ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan Pertamina dan juga evaluasinya harus total ya keseluruhannya semua harus dievaluasi," katanya kepada wartawan, Selasa, 16 November.

Menurut Arya, evaluasi secara menyeluruh di Kilang Cilacap perlu dilakukan. Sebab, insiden kebakaran terjadi lebih dari satu kali. Karena itu, evaluasi hrus dilakukan agar kejadian serupa tak terulang kembali di kemudian hari.

"Supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Jadi ini evaluasi khusus untuk di Cilacap dan kita berharap antisipasi ke depan jangan lagi ada kejadian seperti ini. Kita tahu bahwa Pertamina sedang melakukan improvement tetapi jangan sampai ada kejadian lagi. Jadi harus dievaluasi total khususnya Cilacap," tuturnya.

Sekadar informasi, kilang tangki 36 T-102 yang berisi komponen Pertalite milik Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar, terjadi pada hari Sabtu, 14 November, pukul 19.10 WIB, saat hujan lebat yang disertai petir. Dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa.

Dalam upaya penyelidikan penyebab kebakaran itu, Polri telah mengerahkan tim Inafis dan Puslabfor. Kedua tim itu bakal mencari bukti dan petujuk untuk menyimpulkan penyebab kebakaran.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menduga penyebab terbakarnya tangki 36 T-102 milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, akibat sambaran petir. Namun hal itu disebut Luhut masih sebatas dugaan dan perlu ditelusuri kebenarannya.

"Itu karena kemungkinan besar karena thunderstorm yang begitu luar biasa," ujar Luhut kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin, 15 November.

Terlepas dari dugaan penyebab kebakaran, Luhut menyoroti proses penanganan. Dikatakan, PT Pertamina sudah cukup baik dalam proses pemadaman dan prosedur penanganan dampak kebakaran.

"Tapi saya kira Pertamina cepat sekali menanganinya," kata Luhut.

Selain itu, dengan telah terjadinya dua kali kebakaran tangki di Cilacap dan Balongan, maka, bakal dilakukan evaluasi. Terlebih, PT Pertamina pun akan melakukan evaluasi mandiri terkait rentetan peristiwa kebakaran tersebut.

"Pasti lah, mereka (Pertamina) akan evaluasi sendiri," kata Luhut.