Aceh Terima 200.280 Dosis Vaksin COVID-19
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Aceh menerima kiriman vaksin COVID-19 sebanyak 200.280 dosis dari Pemerintah Pusat.
“Kami berharap tambahan vaksin ini dapat membantu upaya membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif melansir Antara, Minggu.
Ia menjelaskan dengan penambahan stok tersebut upaya mempercepat membentuk kekebalan kelompok di provinsi setempat dapat segera tercapai.
Hanif menyebutkan dari total 23 kabupaten/kota, akan ada empat daerah yang mendapat pasokan tambahan stok vaksin terbanyak, yaitu Aceh Tamiang 13.000 dosis, Bireuen 10.000 dosis, Aceh Utara 10.000 dosis dan Aceh Tenggara 10.000 dosis.
“Tambahan vaksin ke Aceh sebanyak 200.280 dosis, didasari oleh penambahan jumlah orang yang divaksin di Aceh yang sangat tinggi,” katanya.
Ia merincikan untuk dosis I, tambahan jumlah orang yang divaksin hingga 11 November 2021 mencapai 13.581 orang, dosis II bertambah 8.481 orang dan dosis III bertambah 283 orang.
Ia mengatakan dari tiga tingkatan dosis tersebut, jumlah vaksin yang telah dimanfaatkan dalam satu hari mencapai 22.345 dosis.
Sementara itu pasokan tambahan dosis minggu sebelumnya hanya sebesar 50.000 dosis.
“Tambahan stok vaksin minggu lalu sebanyak 50.000 dosis telah habis dipakai dalam waktu tiga hari, karena itu pemerintah pusat kembali mengirim 200.280 vaksin ke Aceh,” katanya.
Kadinkes menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ini terbagi dalam lima golongan, yaitu tenaga kesehatan, lansia, petugas pelayan publik, masyarakat rentan dan umum dan golongan remaja.
Dari lima golongan ini, yang realisasi vaksinasi dosis I sudah di atas 100 persen adalah golongan tenaga kesehatan mencapai sebesar 114.2 persen, begitu juga dosis II sudah mencapai sebesar 101,5 persen dan dosis III baru mencapai sebesar 50,4 persen.
Sementara itu, untuk lansia masih sangat rendah. Dosis I baru terealisasi sebesar 13,2 persen, dosis II sebesar 6 persen. Sedangkan petugas/pelayan publik, realisasi vaksinasinya juga belum mencapai 85 persen.
Untuk golongan masyarakat rentan dan umum, realisasi vaksinnya juga masih rendah. Dosis I baru sebesar 29,5 persen dari targetnya 2.577.792 orang, dosis II sebesar 13,7 persen.
Hanif menjelaskan, golongan masyarakat rentan dan umum ini, realisasi vaksinasinya terus berjalan. Dalam minggu ini pertambahan vaksinasi hariannya cukup besar, mencapai 11.615 dosis/hari untuk dosis I dan dosis II mencapai 4.489 dosis lebih.
Untuk golongan remaja, yaitu anak sekolah SMA, SMK, MA, Dayah, Pesantren dan mahasiswa, realisasi vaksinnya juga masih rendah.
Baca juga:
- Di Surabaya Anies Baswedan Pamer Keberhasilan, Gun Romli PSI Teriak: Kok Enggak Lihat Jakarta Banjir? Dagelan!
- Pengamat Sebut Kosongkan Saja Posisi Wakil dari Andika Perkasa: Kalau Motivasinya untuk Mengakomodasi Kasal Yudo Margono, Itu Tidak Logis
- Cara Mudah Mencabut Semua Akses Dokumen di Layanan Google Drive
- Didukung 50 Negara dan Disahkan Secara Konsensus, Indonesia Loloskan Resolusi PBB Lindungi Pekerja Migran Perempuan
Dosis I baru sebesar 31,7 persen dari targetnya 577.015 orang, dan dosis II sebesar 15,2 persen.
Hanif menambahkan, pertambahan vaksin dari golongan remaja juga rendah, untuk dosis I sekitar 218 orang/hari dan dosis II mencapai 2.415 orang. Dari lima golongan ini, yang kegiatan vaksinasinya perlu terus ditingkatkan dan digenjot untuk golongan masyarakat rentan dan umum, serta golongan remaja dan lansia.
“Kedua golongan ini, mobilitasnya cukup tinggi. Jika ada gelombang penularan ketiga muncul jelang Tahun baru 2022, ketiga golongan ini sangat rentan untuk menerima penularan, karena itu, pihak sekolah SMA, SMK, MA, dayah, pesantren, universitas dan gampong yang persentase vaksinasinya masih rendah, tolong diusulkan program vaksinasi masal kembali di sekolah dan gampong,” katanya Hanif.