Perusahaan Budidaya Udang yang Sahamnya Dimiliki Konglomerat Thailand Benjamin Jiavaranon Ini Raup Laba Rp2,11 Triliun di Kuartal III 2021
JAKARTA - Perusahaan industri budidaya ikan dan udang, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) mampu membalikkan kerugian pada kuartal III 2020 menjadi laba pada sembilan bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan CPRO, dikutip Kamis 11 Novembver, perusahaan yang 6,18 persen sahamnya dimiliki konglomerat asal Thailand Benjamin Jiavaranono ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,11 triliun.
Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan catatan rugi bersih sebesar Rp68,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6 triliun pada kuartal III 2021. Jumlah ini naik secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III 2020 senilai Rp5,99 triliun.
Pendapatan CPRO didominasi oleh penjualan produk pakan sebesar Rp4,76 triliun, naik bila dibandingkan dengan catatan kuartal III 2020 sebesar Rp4,38 triliun. Penjualan produk makanan menjadi kontributor penerimaan terbesar kedua senilai Rp1 triliun.
Menyusul di belakang kedua segmen tersebut adalah penjualan benur sebesar Rp215,78 miliar, serta produk lainnnya senilai Rp15,01 miliar CPRO membukukan penurunan liabilitas sebesar Rp3,83 triliun pada 30 September 2021 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp5,61 triliun.
Baca juga:
- Produsen Nugget Fiesta Milik Konglomerat Thailand Cheavaranont Bersaudara Raup Penjualan Rp25,46 Triliun dan Laba Rp2,83 Triliun
- Bank Mayapada Milik Konglomerat Dato Tahir Gandeng Modalku Berikan Penyaluran Kredit Rp250 Miliar bagi UMKM
- Konglomerat Thailand Frederick Chavalit Tsao Tambah Kepemilikan Saham di PSSI, Gelontorkan Duit Sebanyak Ini
Total liabilitas tersebut terdiri atas Rp2,13 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp1,7 triliun liabilitas jangka panjang. Sementara itu, perseroan membukukan kenaikan total aset menjadi Rp6,66 triliun dari posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,32 triliun.
Total kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp205,84 miliar, dibandingkan dengan posisi 30 September 2020 sebesar Rp157,78 miliar.