Di Aceh Ada Korupsi Pengadaan Bebek yang Bikin Tekor Negara Rp4,2 Miliar
JAKARTA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh menahan tersangka tindak pidana korupsi pengadaan bebek di Kabupaten Aceh Tenggara tahun anggaran 2019 dengan kerugian negara mencapai Rp4,2 miliar.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol Sony Sanjaya mengatakan tersangka yang ditahan berinisial YP. Tersangka merupakan pelaksana pengadaan bebek.
"Penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan sampai berkas perkaranya dinyatakan P21 oleh pihak kejaksaan. Penahanan bisa diperpanjang," kata Kombes Pol Sony Sanjaya, di Banda Aceh, Rabu 10 November.
Kombes Sony Sonjaya mengatakan tersangka YP berperan sebagai pelaksana lapangan pada pekerjaan pengadaan bebek pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara tahun anggaran 2019.
"Tersangka YP menggunakan perusahaan berinisial CV BD untuk pengadaan bebek tersebut. Kerugian negara yang ditimbulkan dalam perkara korupsi tersebut mencapai Rp4,2 miliar," kata Kombes Sony Sanjaya dikutip dari Antara.
Selain tersangka YP, penyidik Polda Aceh juga sudah menahan dua tersangka lainnya, yakni AS dan MH. Mereka merupakan Kepala dan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara saat pengadaan bebek dilakukan.
Baca juga:
- Kejagung Periksa Istri Alex Noerdin Saksi Kasus Korupsi PDPDE Gas
- Dugaan Korupsi Formula E Masih Proses Penyelidikan, KPK: Biarkan Kami Bekerja
- 2 Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah SMKN 7 Tangsel Mangkir, KPK Keluarkan Peringatan
- Besi Proyek Kereta Cepat JKT-BDG yang Hilang Mencapai Rp1 M, Polisi Masih Kejar 7 Pencuri lainnya
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara pada 2019 mengalokasikan dana dengan jumlah mencapai Rp12,9 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK).
Anggaran bersumber dari dana alokasi umum (DAU) itu digunakan untuk pengadaan 84.459 ekor bebek petelur yang dibagikan kepada 194 kelompok ternak, masing-masing 500 ekor per kelompok.