Pahlawan di Mata Anies: Pentingkan Orang Banyak di Atas Kepentingan Pribadi
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan pandangannya mengenai sosok pahlawan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda DKI Jakarta di Halaman Balai Kota DKI Jakarta.
Sosok pahlawan di masa kini, menurut Anies, adalah orang yang mementingkan kepentingan banyak orang di atas kepentingan pribadi.
"Jadilah masing-masing kita, pahlawan yang memilih mementingkan orang banyak di atas kepentingan pribadi. Dalam satu baris, cintailah negerimu melampaui cintamu pada diri kita. ketika itu bisa terjadi, insyaallah catatan kita adalah catatan perjalanan untuk bisa disebut sebagai pahlawan," kata Anies, Rabu, 10 November.
Selama 1,5 tahun masa pandemi di Indonesia, Anies menganggap banyak pribadi yang pantas menyandang predikat pahlawan.
Baca juga:
- Jauh dari Hingar Bingar, Ganjar Pranowo Pilih Desa Kecil Tempat Pocut Meurah Intan Bersemayam Peringati Hari Pahlawan
- Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata
- Hari Ini, Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan ke 4 Tokoh Nasional, Salah Satunya Usmar Ismail
- Menaruh Asa 'Singa Betina' Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional
Mereka adalah petugas yang menangani COVID-19, mulai dari orang yang mendeteksi virus, orang yang mengantarkan pasien COVID-19 ke tempat pelayanan kesehatan, hingga orang yang merawat pasien tersebut.
"Mereka merawat, mereka melayani, sambil tahu bahwa mereka bisa terkena dan merasakan risiko terburuk. selama 1,5 tahun ini, Ibu Kota menayksikan begitu banyak pribadi yang mementingkan kepentingan orang banyak," ungkap Anies.
Namun, Anies juga menemukan sejumlah orang yang lebih mementingkan urusan pribadi dibanding kepentingan banyak orang. Mereka adalah orang yang menyelundupkan tabung oksigen hingga menimbun obat.
"Mereka adalah orang-orang yang bukan pahlawan, tapi mereka adlah pengkhianat bangsa. Kita ditunjukkan pada 1,5 tahun ini, mana yang patut dicontoh, dan mana yang tidak patut dicontoh dan terhina," pungkas dia.