'Cium' Reuni 212 Disponsori Konglomerat Busuk, Bikin Gaduh dan Tebar COVID-19, Ferdinand Minta Slamet dan Novel Bamukmin Ditangkap Saja

JAKARTA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahean 'mencium' tujuan lain dibalik Reuni 212 yang rencananya digelar pada 2 Desember tahun ini. Menurutnya, reuni ini di-order oleh pengusaha atau konglomerat busuk untuk menciptakan keributan dan kegaduhan di Indonesia.

"Menciptakan keributan dan kegaduhan bisa menjadi salah satu strategi agar utang2 konglomerat busuk terbengkalai atau tertunda penagihannya. Krn kalau negara stabil, mrk akan dipaksa membayar. Pantesan pasukan nasi bungkus berdaster dapat order reuni. Tujuannya utk bikin gaduh.!," ujar Ferdinand dilansir dari akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3, Jumat, 5 November.

Dengan mengumpulkan massa dalam jumlah besar, Ferdinand khawatir Reuni 212 justru membawa petaka bagi masyarakat. Sebab, berpotensi menyebarkan COVID-19.

"Dampaknya adalah penderitaan rakyat krn ekonomi akan terpukul,"

"Saya pikir mereka ini, pengerak2 demo sprt Slamet, Haikal, Bamukmin, Musni, dll, ditangkap sj utk pencegahan dan demi keselamatan rakyat banyak," tegas mantan politisi Partai Demokrat ini.

Terpisah, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif mengakui kalau Reuni 212 akan digelar pada 2 Desember mendatang. "Insyaallah (Reuni 212)," kata Slamet saat dikonfirmasi.

Saat ini, panitia pelaksana tengah sibuk merumuskan acara tersebut. Untuk peserta, menurut Slamet, akan dihadiri oleh sejumlah ormas.

"Tinggal bentuk acara yang sedang kita musyawarahkan," jelasnya.