COVID-19, Jakarta Tiadakan Dapur Kurban
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta meniadakan kegiatan dapur kurban pada Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah. Sebab, penyelenggaraan Iduladha pada tahun ini dalam suasana pandemi COVID-19.
Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Hendra Hidayat mengatakan, kegiatan memasak daging bersama-sama dalam jumlah banyak dikhawatirkan akan menjadi lokasi penyebaran virus corona.
"Tahun ini dapur kurban tidak ada. Kalau kondisinya normal, mah, kami adakan. Tapi, kan kondisinya seperti ini. Jadi, tidak ada," kata Hendra saat dihubungi, Kamis, 30 Juli.
Hendra menyebut, saat ini Pemprov DKI masih fokus menangani wabah COVID-19 dan penanggulangan kondisi perekonomian. Terlebih, Pemprov DKI masih disibukkan dengan kajian penetapan masa PSBB transisi.
"Karrna kondisi seperti ini, kami hindari lah segala bentuk penyebaran virus," ucap dia.
Baca juga:
Pada tahun ini, Pemprov DKI menyerahkan pemberian hewan kurban kepada sejumlah lembaga, seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rumah Zakat, Baznas, dan Human Initiative.
Nantinya, lembaga tersebut akan melakukan pemotongan hewan kurban. Daging akan dibagikan secara mentah kepada masyarakat. "Nanti daging mentah tersebut akan dibagikan pakai bongsang, enggak pakai plastik lagi," tutur dia.
Tahun lalu, Pemprov DKI menyelenggarakan kegiatan dapur kurban secara terbuka di Monumen Nasional. Daging kurban siap santap diberikan kepada masyarakat yang sudah diolah sejumlah koki alias chef dari hotel-hotel berbintang di Ibu Kota.
Dari acara dapur kurban tahun 2019, Pemprov DKI mendistribusikan sekitar 5000 boks olahan daging siap santap. Hasil kurban, selain bentuk nasi box juga dalam bentuk kornet dan rendang kalengan.
Olahan ini dibagikan ke sejumlah kelurahan yang memiliki lokasi pemukiman kumuh berat di Jakarta, kemudian yayasan, masjid, panti asuhan juga mendapat olahan berupa hewan qurban dan kornet/rendang kalengan.