BPOM Tunggu Penelitian US FDA Vaksin Pfizer untuk Anak di Indonesia
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu hasil penelitian Food and Drug Administration Amerika Serikat (US FDA) untuk penggunaan vaksin Pfizer bagi kelompok usia anak di Indonesia.
"Dalam waktu dekat kami mengharapkan vaksin Pfizer sudah keluar dari US FDA. Kami sedang menunggu pendaftarannya. BPOM tidak bisa langsung memberikan izin," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito usai membuka Pekan Gelar Pendampingan UMK Frozen Food Pada Masa Pandemi di Hotel Shangri-La Jakarta, dilansir Antara, Selasa, 2 November.
Penny mengatakan US FDA memiliki kapasitas dalam mengeluarkan standar ketat produk vaksin COVID-19 yang bisa menjadi dasar bagi BPOM RI untuk memberikan izin penggunaan Pfizer di Indonesia.
Penny mengatakan vaksin yang sampai saat ini masih dianggap aman bagi anak usia 6 hingga 11 tahun di Indonesia adalah jenis Sinovac.
Baca juga:
- FDA AS Izinkan Vaksin COVID Pfizer-BioNTech untuk Anak Usia 5-11 Tahun, Dosisnya 10 Mikrogram
- Jubir Gedung Putih Positif COVID-19 dan Bertemu Joe Biden, Dokter Sebut Kecil Kemungkinan Jen Psaki Tulari Presiden
- Tak Hanya Sinovac, BPOM Buka Peluang Vaksin COVID-19 Lain Bisa Disuntikkan ke Anak-anak
- Terkuak! Ganjar Buka Fakta Kalau Wonogiri Tolak Vaksin Johnson & Johnson, Kenapa?
Vaksinasi anak, kata Penny, penting diwujudkan selain karena faktor risiko sebagai pembawa virus, usia anak juga sedang dihadapkan dengan kebijakan sekolah tatap muka.
"Periode anak SD dan lansia adalah dua segmentasi usia prioritas. Budaya kita mereka tinggal serumah bisa saling menularkan," katanya.
Penny mengatakan vaksinasi COVID-19 bisa memberikan kepercayaan orang tua siswa untuk memberikan izin anaknya bersekolah tatap muka.