Mengenal Siapa Nadiem Makarim Sebenarnya
Nadiem Makarim adalah mendikbud termuda sejarah Indonesia, sekaligus sosok yang menghapuskan sistem Ujian Nasional (UN)

Bagikan:

JAKARTA - Nadiem Makarim adalah menteri termuda dalam sejarah Indonesia. Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Nadiem Makarim adalah mendikbud yang pertama kalinya menghapus sistem Ujian Nasional (UN) dalam dunia pendidikan Indonesia. Mantan CEO Gojek yang mengedepankan konsep "Merdeka Belajar" ini mengandalkan uji kompetensi tak lagi diwakili oleh konsep sekedar menghapal yang dinilainya konservatif. Namun bagaimana sumber daya manusia generasi mendatang diisi oleh mereka yang mampu memahami secara konteks dan mengerti apa yang dipelajari.

Siapa Nadiem Makarim

Nadiem Makarim adalah anak ketiga dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Sebagai anak ketiga dari perpaduan minang dan arab, Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 April 1984. Sang ayah berasal dari Pekalongan sementara ibunya Pasuruan. 

Ayahanda Nadiem, Nono Anwar Makarim adalah pengacara ternama di Indonesia, yang masa mudanya dulu juga seorang aktivis. Sementara itu, ibunda Nadiem, Atika Algadri adalah anak dari Hamid Algadri, salah satu pejuang aktivis kemerdekaan Indonesia. Nadiem juga memiliki saudara yang berprofesi sebagai penulis naskah film terkenal, Rayya Makarim.

Keterlibatan kakek Nadiem Makarim tercatat sebagai seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, Konferensi Meja Bundar, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.

Walaupun Nadiem Makarim tidak dilahirkan di Indonesia, rasa nasionalisme dalam dirinya bukan berarti menyurut. Apa yang diajarkan orang tuanya terwujud bagaimana rasa nasionalisme itu direalisasikan lewat Gojek, perusahaan decacorn pertama asal Indonesia yang membawa nama Nadiem dan Indonesia melambung tinggi di kancah internasional. Hari ini, Nadiem Makarim adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2019-2024. 

"Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi ke tanah air, walaupun seumur hidup keseringan dihabiskan di luar negeri. Orangtua saya sangat nasionalis," ucapnya lugas.

Nadiem menjalani masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, berlanjut pindah ke Singapura saat menjalani masa sekolah menengah atas (SMA). Setelah kelulusannya, ia berkuliah di Brown University, salah satu kampus Ivy League yang ada di Amerika Serikat. Nadiem berhasil menyelesaikan jenjang strata-1 jurusan Hubungan Internasional dengan gelar Bachelor of Arts (B.A). Pada era itu dirinya juga terlibat dalam pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris. 

Setelah fokus merintis usahanya sendiri lewat Gojek, Nadiem menikahi Franka Franklin di tahun 2014. Wanita yang merupakan lulusan universitas di tiga negara ini memiliki keyakinan agama yang berbeda dengan Nadiem. Namun cinta tak sama, cinta tak mengenal perbedaan. Keduanya memilih hidup dengan keyakinan masing-masing dan berjalan rukun, hingga diberkahi satu sosok anak perempuan yang diberi nama Solara Franklin Makarim.

Karir Nadiem Makarim

Karir pertama Nadiem Makarim di tahun 2006 yakni sebagai konsultan manajemen di Mckinsey & Company. Salah satu perusahaan konsultan manajemen level multinasional yang berkantor di Ibukota, Jakarta. Merasa masih pentingnya bekal pendidikan, ia kembali memutuskan melanjutkannya di Harvard University, Inggris. Universitas yang dulunya adalah tempat dimana sang ayah pernah mengenyam pendidikan sewaktu muda. Setelah ia berhasil meraih gelar Master Business of Administration (M.B.A), Nadiem Makarim kembali lagi ke Indonesia. 

Kemudian ia melanjutkan karir di Zalora Indonesia co-founder sekaligus Managing Editor. Setelah hengkang dari Zalora, Nadiem bergabung dengan perusahaan startup Kartuku. Sebagai perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia, yang kelak nanti akan diakuisisi olehnya sebagai salah satu unit bisnis untuk memperkuat lini Gopay dari Gojek. Saat berperan di Kartuku, Nadiem Makarim menjabat Chief Innovation Officer (CIO). 

Setelah merasa yakin bahwa takdirnya tergantung bagaimana keputusannya dalam hidup kelak, Nadiem akhirnya memberanikan diri untuk berhenti bekerja di perusahaan orang lain dan mulai merintis Gojek di tahun 2011. 

"Saya tidak betah kerja di perusahaan orang lain. Saya ingin mengontrol takdir saya sendiri," tegas Nadiem ketika ditanya alasannya mendirikan Gojek.

Gojek yang mengangkat citra Indonesia

Bermodalkan keyakinan Nadiem mengintip potensi dunia teknologi di masa depan, ditambah permasalahan dirinya yang seringkali menggunakan jasa ojek saat berkantor dulu, Nadiem mendirikan Gojek di tahun 2011. Memulainya dengan sebuah garasi mobil yang tak terpakai di bilangan jalan Kerinci, Jakarta Selatan. Ia menjalankan usahanya dalam tiga tahun ke depan hingga 2014 dengan modalnya sendiri karena belum ada investor yang melirik bisnisnya.

Lewat pengalamannya yang sulit mencari pengemudi ojek disertai tarif yang jelas, Nadiem akhirnya mendirikan Gojek. Perusahaan daring yang memfasilitasi pengemudi ojek kepada para calon penumpang via aplikasi smartphone. pada masa awal Gojek berdiri, sistem pemesanannya masih menggunakan konsep call center sebagai perantara antara pengemudi Gojek dan calon pelanggannya.

Kesempatan mulai datang pada tahun 2014.Nadiem mendapatkan gelontoran dana investasi dari Northstar Group, satu perusahaan investasi asal Singapura. Diikuti oleh Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd. yang ikut pula menyuntikkan dana kepada bisnis Nadiem Makarim, Gojek Indonesia. 

Barulah setahun berikutnya di tahun 2015, Gojek menjadi viral di kalangan masyarakat Indonesia setelah dirilisnya aplikasi untuk platform mobile Gojek. Antusiasme semakin membesar, bagaimana permasalahan selama ini antara pengemudi ojek dan calon penumpang dapat diselesaikan lewat kepastian informasi dari segi biaya dan siapa pengemudinya. Otomatis, peran Nadiem Makarim akhirnya mengangkat citra pengemudi ojek yang tak lagi seperti dulu.

Guyuran investasi kembali mengikuti bisnis Nadiem tersebut, lewat nama besar Softbank dan Google tertarik menaruh uang untuk Gojek Indonesia. Nadiem lalu memperluas segmentasi bisnisnya yang tak lagi sekedar jasa transportasi, ia merambah ke jasa pengiriman lewat Go-Send, jasa pengantaran makanan lewat Go-Pay, dan jasa kebutuhan hidup lewat Go-Life. Sayang, nama terakhir terpaksa ditutup ketika wabah pandemi Corona melanda Indonesia. 

Gojek adalah startup decacorn pertama di Indonesia dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS. Menaklukkan negeri sendiri diikuti ekspansi ke negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand hingga Vietnam.

Apa yang diraih Nadiem Makarim yang bermodalkan 20 pengemudi Gojek di tahun 2010, per tahun 2019 jumlahnya sudah berkali lipat dengan 2 juta pengemudi yang tersebar di seluruh Indonesia, tak lagi hanya di Ibukota. Diikuti dengan pengguna aplikasi Gojek yang mencapai ratusan juta dan 3 juta pemesan setiap harinya. Ekspansi Gojek menyasar 5 negara Asia Tenggara dengan sebaran di 207 titik kota. Tak heran status Decacorn disandang Gojek, perusahaan buatan Nadiem Makarim itu bertransformasi sebagai sebuah bisnis dengan nilai atau valuasi perusahaan mencapai 140 triliun rupiah.

Walaupun sempat diiringi berbagai demo besar terkait isu sistem perusahaan daring transportasi yang berbenturan dengan armada konservatif lainnya, ditambah aturan tarif antar penumpang yang dianggap tak cukup bagi para pengemudi Gojek, namun tak menyurutkan nama Gojek di kalangan masyarakat dan masih menjadi pilihan mereka.

Lambat laun peran Nadiem Makarim sebagai pengusaha mulai terlihat dekat dengan lingkaran istana, terutama RI-1. Beberapa kali Nadiem sudah cukup memberanikan diri mengundang kepala negara ke acara resmi Gojek. Dalam peluncuran ekspansi Gojek ke Vietnam dengan label Go-Viet, Jokowi bahkan hadir langsung ditemani beberapa menteri pembantunya. Kembali di tahun 2015, Nadiem juga lebih dulu menemani Jokowi kala berkunjung ke Silicon Valley di Amerika Serikat pada bulan Oktober. Alasan Nadiem menemani Jokowi beserta petinggi-petinggi startup lainnya seperti BukaLapak, Tokopedia, adalah demi mempromosikan nama Indonesia kepada para investor-investor global di Silicon Valley. 

Pilihannya menerima tawaran presiden Jokowi masuk ke dalam kabinet Indonesia Maju akhirnya membuat Nadiem Makarim harus memilih. Pada bulan Oktober 2019 Nadiem Makarim resmi tak lagi menjabat sebagai CEO Gojek dan memilih fokus berkontribusi penuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Namun Nadiem Makarim masih memiliki porsi saham sekitar 4,81 persen. 

“Terhitung hari ini, (saya) sudah sama sekali tidak ada posisi maupun kewenangan, atau kekuasaan apapun di dalam Gojek,” kata Nadiem yang juga salah satu pendiri Gojek, Senin (21/10).

Menelisik Sang Mendikbud, Nadiem Makarim

Sebagai menteri termuda dalam sejarah kabinet pemerintahan Republik Indonesia. Nadiem Makarim yang dilantik Oktober 2019 langsung menyentak publik di awal kepemimpinannya dengan menghapuskan sistem Ujian Nasional (UN) yang sangat cenderung diskriminatif dalam dunia pendidikan nasional. Euforia para pengemudi Gojek, yang dulunya menjadi anak buah Nadiem juga berharap akan adanya UU yang menaungi-melindungi profesi mereka dalam kesehariannya mencari nafkah. 

Dikarenakan fokus prioritas musim kedua presiden Jokowi yang menitikberatkan bagaimana kualitas sumber daya manusia Indonesia, maka nama Nadiem Makarim yang masih muda dianggap membawa angin segar, perlunya perubahan revolusioner. 

Berbicara pencapaiannya sejauh ini sebagai Mendikbud, Nadiem merasa tak etis membicarakan hal tersebut di tengah situasi pandemi begini, ujarnya lewat konfrensi video pada 3 Juli 2020 lalu. Namun juga diikuti berbagai polemik akibat perubahan yang digulirkan Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”. Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. ​ “Empat program pokok kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran ke depan yang fokus pada arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” demikian disampaikan Mendikbud pada peluncuran Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”, di Jakarta, Rabu (11/12).

Ujian Nasional yang dihapuskan dianggap tak mewakili bagaimana kompetensi manusia menghadapi masa depan. Digantikan oleh asesmen kompetensi yang sifatnya tak lagi sekadar dihapal, namun dipahami dan bisa dimengerti oleh para siswa, begitu harapnya menteri termuda ini. Kemampuan mengukur diri mereka sendiri sesuai porsi seperti apa yang ada di pandangan internasional.

"Kita tidak mungkin bisa memperbaiki diri kita, kalau tidak punya cermin untuk meng-compare diri kita dengan negara-negara lain."

Nadiem Makarim, Mendikbud

Fakta Menarik Nadiem Makarim

Nono Makarim dan Hotman Paris Hutapea. Ayah Nadiem ternyata dulunya pernah menjadi bos dari pengacara flamboyan Hotman Paris Hutapea. Diketahui dulu Hotman Paris pernah menempa ilmu saat merintis awal karirnya.

Sempat dianggap tidak waras. Anggapan yang keluar dari driver 001, Mulyono. Tukang ojek pangkalan yang menjadi mitra Gojek pertama kali. Keyakinan Nadiem sangat kuat dan pekat bahwa suatu saat Gojek populer dan besar membuat Mulyono menganggap Nadiem adalah orang gila.

Franka Franklin yang lulusan tiga negara. Sosok wanita yang dipersunting Nadiem Makarim adalah seorang lulusan universitas di tiga negara, yakni di Hogeschool Rotterdam, Belanda untuk jurusan International Business and Development, menekuni bidang fashion marketing di Raffles Design Institute Singapura dan Northumbria University, Inggris. Sama dengan Nadiem, Franka awalnya berkarya di negeri orang, hingga waktu dia merasa terpanggil untuk kontribusi kembali di Indonesia pada 2010 sebagai Spesialis Komunikasi Strategis di gerakan pendidikan sosial Indonesia Mengajar.

Penutupan Go-Life. Keputusan pahit terpaksa dilakukan Gojek, saat melakukan PHK terhadap 430 karyawannya. Selain itu, beberapa layanan juga dihentikan oleh Gojek.

***

Profil Nadiem Makarim

Nama Lengkap

Nadiem Makarim, B.A., M.B.A

Tempat dan Tanggal Lahir

Singapura, 4 Juli 1984

Agama

Islam

Profesi

Pengusaha

Titel/Gelar

Bachelor of Arts (B.A)

Master Business of Administration (M.B.A)

Orangtua

Nono Anwar Makarim

Atika Algadri

Pasangan

Franka Franklin Makarim

Anak

Solara Franklin Makarim

Harta Kekayaan

Rp 1.225.006.640.485. (LHKPN/2019)

Pendidikan

Harvard University, Amerika Serikat

Brown University, Amerika Serikat

SMA, Singapura

SMP, Jakarta

SD, Jakarta

Perjalanan Karir

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kabinet Indonesia Maju, 2019-2024

CEO/Founder Gojek, Jakarta, Indonesia, 2011-2019

Chief Innovation Officer Kartuku, Jakarta, Indonesia

Co-founder/Managing Editor, Zalora, Jakarta, Indonesia

Konsultan Manajemen, McKinsey & Company, Jakarta, Indonesia