MADIUN - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) tahun 2023 ini menganggarkan dana sebesar Rp600 juta untuk membangun dua kampung tematik baru sebagai upaya mereduksi kawasan kumuh di Kota Madiun, Jawa Timur.
Kepala Bidang Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Budi Agung Wicaksono mengatakan selain mereduksi kawasan kumuh, kampung tematik itu dibangun juga untuk mengamankan aset pemkot.
"Dua kampung tematik itu rencana dibangun di Kelurahan Kanigoro dan Sogaten masing-masing titik Rp300 juta. Saat ini prosesnya sudah masuk tahap perencanaan," ujar Agung dilansir ANTARA, Jumat, 12 Mei.
Menurut dia sistem pembangunannya dilakukan dengan sistem swakelola oleh kelompok masyarakat (pokmas).
Pihaknya sengaja mengarahkan pokmas untuk menggarap kampung tematik guna mendorong partisipasi masyarakat setempat agar fungsi ke depan lebih optimal.
"Pokmas dinilai yang lebih memahami konsep kampung tematik sesuai karakteristik wilayah mereka masing-masing. Mereka juga yang nanti bertanggung jawab menjaga dan merawatnya," kata dia.
BACA JUGA:
Selain mereduksi kawasan kumuh, lanjutnya, kampung tematik juga memiliki sejumlah tujuan lain. Seperti, pemenuhan dan peningkatan sarana-prasarana lingkungan serta pertumbuhan dan peningkatan potensi ekonomi lokal.
"Tahun ini sementara hanya dua yang dibangun. Nanti secara bertahap dan terus berlanjut akan dibangun kampung tematik lainnya di Kota Madiun," katanya.
Dia mengatakan, hingga saat ini Pemkot Madiun sudah membangun sebanyak delapan kampung tematik yang berada di sejumlah kelurahan.
Di antaranya, di Kelurahan Madiun Lor, Nambangan Lor, Klegen, Kelun, Winongo, Rejomulyo, Manguharjo, Manisrejo, dan Patihan. Seluruh kampung tematik itu, telah dibangun dan dikelola pokmas setempat.