JAKARTA - Safemoon, salah satu mata uang kripto yang populer di kalangan komunitas kripto, dikabarkan mengalami krisis besar setelah para pendirinya didakwa melakukan penipuan besar-besaran.

Braden John Karony, Kyle Nagy, dan Thomas Smith, yang merupakan pendiri Safemoon, resmi didakwa atas tuduhan penipuan sekuritas, penipuan kawat, dan pencucian uang oleh pengadilan federal di Brooklyn pada hari Kamis.

Menurut dakwaan tersebut, para pendiri Safemoon diduga menipu para investor dengan mengklaim bahwa mereka telah "mengunci" likuiditas Safemoon untuk mencegah potensi "penarikan yang dilakukan orang dalam". Klaim ini digembar-gemborkan dapat memberikan manfaat bagi pengembang.

Faktanya, mereka diduga memiliki akses untuk mengalihkan "token terkunci" senilai jutaan dolar untuk kepentingan pribadi mereka, seperti membeli mobil mewah, properti real estat, dan investasi pribadi.

"Seperti yang diakui, para terdakwa dengan sengaja menyesatkan investor dan mengalihkan jutaan dolar untuk mendorong skema serakah mereka dan memperkaya diri mereka sendiri dengan membeli mobil sport Porsche khusus, kendaraan mewah lainnya, dan real estat," kata Jaksa A.S. Breon Peace dalam sebuah pernyataan.

“Seiring dengan semakin seringnya penipu menggunakan aset digital untuk menyesatkan investor dan menyalahgunakan dana, kantor kami akan menjadi garda terdepan dalam mengejar mereka dan keuntungan yang diperoleh secara tidak sah,” tanbah Breon Peace.

Tuntutan ini mencakup tindakan mereka dalam menjalankan penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan kawat, dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang. Karony ditangkap di Provo, Utah, sementara Smith ditahan di Bethlehem, New Hampshire.

Kyle Nagy masih buron. Karony, Nagy, dan Smith dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang menunjukkan dia terlibat dalam aksi tersebut. Kasus ini sedang ditangani oleh Bagian Penipuan Bisnis dan Sekuritas Distrik Timur New York DOJ. Tuduhan ini telah menyebabkan harga aset kripto Safemoon anjlok lebih dari 11%.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)