JAKARTA - Awal pekan ini, Samsung Display mengajukan gugatan lain terhadap JOLED, pembuat layar Jepang, di Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan TheElec, anak perusahaan Samsung Display di AS, Intellectual Keystone Technology (IKT) telah mengajukan gugatan kedua terhadap JOLED dan Asus di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat Texas.
Sekadar informasi, IKT didirikan oleh pembuat layar Korea Selatan pada tahun 2013 dan memberikan paten terkait panel organic light emitting diode (OLED), lampu, enkapsulasi, dan lainnya, termasuk untuk panel liquid crystal display (LCD).
Sesuai gugatan, IKT mengklaim bahwa panel OLED yang diproduksi oleh JOLED dan dipasok ke Asus melanggar tiga patennya.
另请阅读:
Paten ini terkait dengan perangkat elektronik dan metode manufaktur untuk papan kabel dan perangkat optik listrik, perangkat emisi, dan satu lagi dalam kategori perangkat emisi.
Sebelumnya, Samsung Display telah mengajukan gugatan pertama pada 8 Januari di pengadilan yang sama, terkait pelanggaran paten terkait papan array TFT dan perangkat OLED-nya.
Khususnya, tuntutan hukum tersebut juga datang sebagai pembalasan terhadap tuntutan hukum paten JOLED terhadap Samsung Electronics dan Samsung Display.
Saat itu, JOLED mengklaim bahwa Samsung Display telah melanggar enam hak patennya yang digunakan di lebih dari 40 model smartphone, termasuk Galaxy S5, Galaxy Note 4, Galaxy Fold, Galaxy Z Flip, dan banyak lagi.
Samsung ajukan paten baru
Hari ini (21 Januari), Samsung mengajukan paten ke badan regulasi Kantor Kekayaan Intelektual Korea (KIPO) mengenai kamera tersembunyi di bawah layar untuk ponsel dan TV. Paten itu bernama Under Panel Camera (UPC).
Paten ini muncul pada 15 Januari lalu. Kabarnya, raksasa Korea Selatan ini telah mengembangkan teknologi tersebut sejak beberapa tahun yang lalu.
Paten juga sejalan dengan rumor yang beredar mengenai ponsel lipat Samsung, Galaxy Z Fold bakal dipasang kamera tersembunyi di bawah layar. Namun, langkah Samsung ini didahului oleh ZTE dengan Axon 20 5G yang dirilis awal Desember lalu.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)