JAKARTA – Ryoshi merupakan nama samaran pendiri Shiba Inu. Beberapa bulan lalu, dia memutuskan untuk menyerahkan SHIB ke komunitas sepenuhnya. Sementara pengembangan proyeknya dipimpin oleh Shytoshi Kusama. Tidak lama setelah itu Ryoshi memutuskan untuk menghapus Twitter dan Medium-nya. Dia menghilang dari jagat maya beberapa bulan lalu.
Kendati sosok misterius Ryoshi tidak terungkap, pengembang proyek Shib Inu bernama Shytoshi Kusama terus mengumumkan perkembangan terbaru ekosistem SHIB. Kusama juga aktif berinteraksi di platform media sosial Twitter. Dia mengumumkan datangnya peristiwa penting dalam ekosistem Shiba Inu.
Secara khusus, pengembang sekali lagi menyebutkan game Shiba Eternity dan pembakaran (burning) dalam konteks serupa yang mungkin menyiratkan pembakaran SHIB melalui mekanisme dalam game.
Kepada komunitas Shiba Inu, Shytoshi Kusama berjanji akan terus memberikan informasi perkembangan terbaru ekosistem SHIB termasuk Shibarium yang santer diberitakan sejak setahun lalu. Jadi, pembaruan pada solusi Layer 2 yang telah lama ditunggu-tunggu, yang akan memberikan aplikasi ke semua token ekosistem, diharapkan segera dirilis.
“SHIBARMY... akan ada burning dari periode game. Detail yang akan datang akan menjelaskan mengapa #ShibaEternity sangat kuat, menantang, bagus untuk Shib, pemegang Shiboshi, dan Shibarium setelah versi blockchain dirilis. Pertanyaan sebenarnya adalah di mana Anda akan berada pada #downloadday?” tulis Kusama dalam postingan Twitter, 17 September 2022.
另请阅读:
Kendati begitu, belum diketahui secara jelas mekanisme pembakaran token SHIB dalam game Shiba Eternity. Bagaimanapun, pengembang akan segera mengumumkan pembaruan.
“Beri kami waktu dan Anda akan melihatnya sendiri,” tambah perwakilan Shiba Inu.
Saat ini, SHIB menempati urutan ke-13 sebagai mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp93 kuadriliun. SHIB tertinggal di bawah rivalnya, Dogecoin (DOGE) yang menempati urutan ke-10 setela menyalip Polkadot (DOT).
Pencipta Shiba Inu (SHIB)
Pencipta Shiba Inu merupakan sosok misterius yang menyebut dirinya sebagai Ryoshi, yang artinya nelayan. Ryoshi menciptakan token Shiba Inu pada bulan Agustus 2020. Namun Ryoshi mengaku dirinya bukan orang penting. Selain itu, informasi mengenai Ryoshi hanya berhenti sampai di sini.
Dalam tulisannya di platform Medium, Ryoshi menilai informasi mengenai dirinya tidak begitu penting dan dirinya bukan siapa-siapa. Jikapun ada yang berusaha membongkar identitas dirinya, itu hanya akan berakhir mengecewakan.
“Saya sudah bilang dari awal, saya bukan siapa-siapa, saya tidak penting. Upaya untuk membongkar "identitas" saya, bahkan jika berhasil, akan mengecewakan. Saya hanyalah seorang pria tanpa konsekuensi yang mengetik di keyboard dan saya bisa tergantikan. Saya Ryoshi,” tulisnya di Medium.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)