JAKARTA - Manchester United direpotkan dengan cedera pemain anyar Leny Yoro. Buntutnya, MU ingin mempercepat transfer bek tengah Bayern Munchen Matthijs de Ligt. MU juga fokus meminjam gelandang Manuel Ugarte dari Paris Saint-Germain.

Cedera Yoro membawa problem yang belum terselesaikan. Meski sudah memboyong bek tengah Lille ini, MU tetap ingin menambah pemain di posisi tersebut. Manajer Erik ten Hag berharap bisa membawa De Ligt, eks pemainnya di Ajax Amsterdam.

MU sesungguhnya pernah mengincar De Ligt. Namun bek tengah timnas Belanda ini malah bergabung dengan Juventus dan kemudian ke Bayern. Dirinya kurang bersinar di dua klub tersebut sehingga Bayern pun berniat melepas De Ligt.

Peluang itu yang dimanfaatkan U untuk merekrut bek berusia 24 yang punya karakter agresif, jago tekel dan duel udara ini. Bayern dan De Ligt pun memberi sinyal menerima tawaran MU.

Bahkan klub Premier League Inggris ini berharap bisa mempercepat proses negosiasi. Pasalnya MU bakal kehilangan Yoro selama tiga bulan karena cedera kaki yang dideritanya dalam uji coba melawan Arsenal.

Fokus pada transfer De Ligt, MU sampai menunda perekrutan bek kanan Noussair Mazraoui. Keduanya sama-sama bermain di Bayern dan mereka ditangani Ten Hag di Ajax. Klub Bundesliga Jerman pun siap melepas mereka ke MU.

Di sisi lain, MU menunggu penyelesaian transfer bek Aaron Wan-Bissaka ke West Ham United. Bila penjualan itu tak menemui hambatan, MU bisa memanfaatkan dana tersebut untuk memborong duo Bayern.

Persoalannya MU dan West Ham belum mencapai kesepakatan harga transfer bek berusia 26 ini. MU mematok harga 18 juta poundsterling untuk Wan-Bissaka. Harga itu sangat jauh di bawah pembelian eks bek timnas Inggris U-21 dari Crystal Palace pada 2019.

Saat itu MU harus menggelontorkan dana hingga 50 juta poundsterling untuk transfer Wan-Bissaka. Ini menjadi pembelian termahal keenam yang dilakukan MU.

Bahkan Wan-Bissaka mencetak rekor termahal untuk pemain nontimnas Inggris. Entah MU salah beli atau kegagalan dari tim scouting dalam memantau pemain karena performa Wan-Bissaka pun sama sekali tak istimewa.

Kini, MU terpaksa mengobral pemainnya. Meski sudah turun jauh, menurut The Sun, West Ham masih menawar harga menjadi 10 juta poundsterling. Klub London Barat itu memanfaatkan posisi MU yang harus segera melepas pemainnya.

Selain butuh dana untuk menambah bujet pembelian pemain, kontrak Wan-Bissaka juga tersisa satu tahun lagi. Bila tidak segera menjualnya, MU terancam gagal mendapatkan dana sepeser pun karena Wan-Bissaka sudah berstatus bebas transfer pada bursa pemain musim dingin atau pada Desember 2024-Januari 2025.

MU juga berada dalam tekanan karena transfer Mazraoui baru bisa dilakukan bila Ten Hag bisa melepas Wan-Bissaka. Ini yang menjadikan The Red Devils harus bergegas menyelesaikan negosiasi dengan West Ham. Kedua klub kemungkinan mencapai kesepakatan di angka 15 juta poundsterling.

Saat memikirkan duo bek Bayern dan penjualan Wan-Bissaka yang belum tuntas, Ten Hag masih harus pada transfer Ugarte. Persoalannya, PSG meminta harga tinggi untuk penjualan Ugarte. Pasalnya saat membyong gelandang timnas Uruguay ini dari Sporting, klub Ligue 1 Perancis ini harus mengeluarkan duit 60 juta euro.

PSG tak ingin rugi besar bila melepas gelandang berusia 23 ini. Namun juara Ligue 1 ini tetap ingin menjual pemainnya karena hampir dipastikan merekrut Joao Neves, gelandang Benfica. Neves sendiri menjadi target MU. Namun pemain timnas Portugal ini lebih menerima tawaran PSG ketimbang MU.

MU kemungkinan meminjam Ugarte selama satu musim. Klub kemudian akan mempermanenkan pemain tersebut pada musim berikutnya.

Ten Hag berupaya mendatangkan Ugarte untuk diduetkan dengan Kobbie Mainoo. Setelah mendapatkan Ugarte, MU bisa melepas Christian Eriksen atau Scott McTominay yang sudah diincar Fulham.

Ten Hag tampaknya sudah menjalani musim yang sibuk meski kompetisi belum bergulir. MU pun menjadi tim elite Premier League yang aktif di bursa transfer ketimbang Liverpool, Arsenal, Chelsea atau bahkan Manchester City. Bahkan Man City kini bisa menyebut MU sebagai tetangga yang gaduh.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)