PAPUA – Situasi di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua, mulai berangsur-angsur kondusif setelah aksi brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebabkan korban dari masyarakat sipil dan mengakibatkan banyak warga mengungsi. Pasca pengungsian, warga setempat kini kembali beraktivitas secara normal dengan penjagaan keamanan dari Aparat Keamanan Gabungan, termasuk Prajurit TNI dalam Satuan Tugas Teritorial (Satgaster) Kodim Persiapan Intan Jaya di bawah KOOPS HABEMA.
Prajurit TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu masyarakat setempat dengan pelayanan dasar kebutuhan hidup. Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas ini, Panglima KOGABWILHAN III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, meninjau langsung situasi Homeyo pada Rabu 12 Juli dalam keterangan tertulis pada VOI.
Dalam kunjungan tersebut, Pangkogabwilhan III didampingi beberapa Pejabat TNI, pegawai, dan tokoh-tokoh Distrik Homeyo. Mereka melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) di Gereja GKI Pogapa. Selain itu, Letjen Richard juga melakukan ROSITA (Borong Hasil Tani) dengan membeli hasil tani warga Kampung Pogapa, yang kemudian dibawa ke Timika untuk meningkatkan komoditas hasil bumi dan perekonomian masyarakat Homeyo.
Selain ROSITA, Pangkogabwilhan III juga melaksanakan Bakti Sosial (BAKSOS) dengan membagikan sembako seperti beras, gula, mie, minyak goreng, dan barang-barang lainnya. Beliau juga menyerahkan bantuan Power System untuk penerangan Gereja GKI Pogapa, yang meliputi solar cell, accu, dan lampu listrik.
另请阅读:
Setelah menerima bantuan, masyarakat Homeyo, yang diwakili oleh para pegawai dan tokoh-tokoh Distrik Homeyo, menyampaikan antusiasme dan ucapan terima kasih kepada Pangkogabwilhan III dengan serentak mengucapkan, “Terima kasih, HABEMA Berhasil.”
"Situasi aman di Distrik Homeyo telah memberikan semangat bagi warga untuk beraktivitas sehari-hari guna mendukung Program Pemerintah Republik Indonesia dalam Percepatan Pembangunan di wilayah Papua," ucap Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, Panglima KOGABWILHAN III, setelah kunjungan tersebut.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)