JAKARTA - Pendarat ruang angkasa Luna 25 dari Rusia melaporkan mengalami situasi darurat saat mendekati permukaan bulan. Insiden itu tidak memungkinkan dilakukannya manuver dengan parameter yang ditentukan.
Demikian hal ini dikatakan badan antariksa Rusia, Roscosmos seperti dilansir VOI dari CNN, 20 Agustus.
Menurut Roscosmos saat ini tim manajemen sedang melakukan analisis atas situasi yang terjadi. Dia menambahkan belum diketahui secara pasti penyebab insiden di atas pesawat ruang angkasa yang berangkat pada tanggal 10 Agustus tersebut.
另请阅读:
“Selama operasi, situasi darurat terjadi di atas stasiun otomatis, yang tidak memungkinkan dilakukannya manuver dengan parameter yang ditentukan. Dan tim manajemen sedang melakukan analisa atas situasi yang terjadi,” kata Roscosmos dalam postingan Telegram.
Misi pendarat Luna 25 Rusia menandai upaya pertama negara itu untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan sejak era Soviet. Pendarat bulan terakhir, Luna 24, mendarat di permukaan bulan pada 18 Agustus 1976.
Pesawat ruang angkasa diluncurkan dari Kosmodrom Vostochny di Oblast Amur Rusia dengan roket Soyuz-2 Fregat. Lintasan Luna 25 memungkinkannya melampaui pendarat bulan Chandrayaan-3 India, yang diluncurkan pada pertengahan Juli, dalam perjalanan ke permukaan bulan.
Luna 25 juga dipandang sebagai tempat pembuktian untuk misi penjelajahan bulan robot masa depan oleh Roscosmos. Beberapa misi Luna di masa depan dijadwalkan untuk menggunakan desain pesawat ruang angkasa yang sama.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)