JAKARTA – Aditya Egatifyan (25) alias bokir dipastikan menjalani kesehatan usai dilakukan penangkapan setelah melarikan diri dari Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Sebab, saat ditangkap, tangan Aditya alias bokir dalam keadaan terluka.
Aditya melarikan diri pada Sabtu, 29 Oktober sekitar pukul 18:30 WIB, dan berhasil ditangkap pada Senin malam sekitar pukul 22:30 WIB di Jalan Pabuaran, Gang Bedol, Cibinong
Kepala Lapas Kelas I Cipinang Tony Nainggolan, mengatakan Bokir saat ditangkap pada Senin, 31 Oktober sempat mengalami sejumlah luka ketika berusaha melarikan diri.
"Ada beberapa luka yang harus diseriusi pengobatannya. Luka itu diperoleh yang bersangkutan ketika berusaha kabur akibat dari kawat berduri," kata Tony Nainggolan di Jakarta, Selasa, 1 November.
Tony menambahkan meski Bokir menderita sejumlah luka, namun secara keseluruhan ia dalam kondisi yang sehat.
Tony mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan interogasi kepada Bokir untuk memastikan bahwa yang bersangkutan tidak melakukan tindakan kekerasan selama dalam pelarian.
另请阅读:
"Kami pastikan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi baik kesehatannya. Juga harus kami pastikan melalui rekaman sidik jari, kami pastikan bahwa yang bersangkutan adalah AE yang dimaksud," ujar Tony.
Petugas gabungan berhasil menangkap narapidana (napi) bandar narkoba bernama Aditya Egatifyan alias Bokir, yang melarikan diri dari Lapas Kelas I Cipinang pada Sabtu, 29 Oktober.
Bokir ditangkap pada Senin malam, 31 November . Dia ditangkap saat bersembunyi di salah satu rumah saudaranya di Jalan Pabuaran, Gang Bedol, Cibinong, Jawa Barat.
Bokir yang memiliki ciri khusus tinggi badan sekitar 175 sentimeter dengan tato di bagian lengan kiri itu sedang menjalani vonis 14 tahun penjara.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara diduga Aditya kabur dengan cara memanjat atap tempat pelatihan kuliner dan pagar duri (ornamesh) menggunakan alat bantu sarung.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)