JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Amazon.com Inc mengabarkan bahwa ada lebih dari 19.000 pekerja mereka yang positif tertular virus corona atau COVID-19 di tahun ini. Angka tersebut setara dengan 1,44 persen dari total pekerja raksasa e-commerce Negeri Paman Sam tersebut.

Mengutip Reuters, Jumat 2 Oktober, dari 1.372.000 karyawan garis depan Amazon dan anak perusahaan Whole Foods Market, ada 19.816 yang dinyatakan positif COVID-19, Total angka tersebut didapatkan dalam periode antara 1 Maret dan 19 September.

Adapun, laporan Amazon ini mendapat kecaman dari serikat pekerja karena dinilai membahayakan kesehatan karyawan dengan tetap membuka gudang selama pandemi COVID-19 masih ganas-ganasnya.

Laporan dari Amazon ini juga mendorong bisnis lain untuk melaporkan angka pembanding. Pengungkapan oleh Amazon juga menawarkan pandangan langka tentang dampak penyakit pada perusahaan besar di Negeri Paman Sam. 

Selama masa pandemi, Amazon memang terus menjaga fasilitas tetap terbuka untuk memenuhi lonjakan permintaan dari pembeli yang terjebak di rumah. Perusahaan pun mengungkapkan selalu melakukan prosedur kesehatan seperti pemeriksaan suhu, perangkat lunak jarak sosial serta prosedur keselamatan lainnya.

Kabar tersebut semakin melengkapi bahwa siapapun bisa terpapar COVID-19, terutama di Amerika Serikat yang masih masif penyebarannya. Teranyar, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump positif terinfeksi COVID-19 setelah penasihat seniornya, Hope Hicks dilaporkan positif terinfeksi penyakit menular itu.

Lewat unggahannya di Twitter, Trump mengumumkan: "Malam ini, saya dan @FLOTUS terkonfirmasi positif COVID-19. Kami akan menjalani karantina dan pemulihan secepatnya". 

Presiden Trump menambahkan ia dan istrinya akan melalui masa-masa perawatan bersama-sama. Trump menjalani pemeriksaan dan masa karantina sejak Kamis 1 Oktober setelah Hicks positif tertular COVID-19.

Hicks kerap berpergian mendampingi presiden di pesawat kepresidenan Air Force One, bersama para penasihat presiden lain. Rombongan itu sempat mengunjungi Ohio untuk menghadiri debat calon presiden pertama pada Selasa 29 September, dan lanjut ke Minnesota untuk kampanye pada Rabu 30 September.

Gedung Putih mengatakan Presiden Trump, para penasihatnya serta pegawai kantor kepresidenan mendapatkan pemeriksaan COVID-19 secara rutin.

Walaupun demikian, Trump kerap dikritik publik karena beberapa kali terlihat tidak mengenakan masker. Trump pun jadi presiden kesekian yang terinfeksi COVID-19, setelah Presiden Brazil Jair Bolsonaro.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)