MEDAN - Dua pasangan calon wali kota-wakil wali kota Medan disebut melanggar protokol kesehatan cegah COVID-19 saat kampanye hari pertama.
"Dua-duanya melanggar protokol kesehatan saat berkampanye," ujar Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap kepada wartawan, Minggu, 27 September.
Payung menjelaskan, pihaknya melakukan penilaian terhadap kampanye kedua calon yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman. Hasil penilaian tersebut diteruskan kepada kepolisian dan gugus tugas untuk dilakukan penindakan.
"Bawaslu tidak punya perangkat dan kewenangan untuk bertindak, makanya diteruskan ke polisi," tutur dia.
Dari dua paslon yang berkampanye, hanya pasangan wali kota-wakil wali kota Medan Akhyar-Salman yang menyampaikan lokasi kampanye. Sedangkan Bobby-Aulia tidak menyampaikan.
"Sebenarnya tidak ada kewajiban Paslon menyampaikan, karena izin itu dikeluarkan oleh pihak kepolisian. Setidaknya diberitahu di mana lokasinya, karena pengawasan kami melekat," sambung Payung.
Dalam beberapa hari ke depan, Bawaslu akan melakukan rapat koordinasi serta evaluasi terhadap pelaksanaan kampanye.
"Mungkin kita lihat masyarakat yang masih tinggi animonya sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Ke depan akan kami evaluasi tentang metode pelaksanaan kampanye," sambung Payung.
另请阅读:
Pada hari pertama kampanye Pilkada Medan, Sabtu, 26 September, calon wakil walkot Medan, Salman Alfarisi menerima perwakilan tokoh agama di rumah pemenangan Akhyar-Salman di Jalan Sudirman, Medan.
"Dengan materi materi kampanye di antaranya visi misi Medan berkarakter, terutama yang diundang ini adalah tokoh tokoh agama, ya mudah mudahan bisa memberikan pencerahan," kata Salman.
Selain itu, penguatan rumah ibadah juga menjadi perhatian dari pasangan Akhyar-Salman.
"Tentunya AMAN dalam hal ini menyampaikan tentang program Medan berkarakter ini terkait dengan penguatan rumah ibadah," ujarnya.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan di masa kampanye Pilkada 2020 ini, Salman mengimbau agar relawan yang hadir tetap menggunakan masker disetiap pertemuan.
"Kita coba macam tadi jaga jarak, kemudian yang paling penting kan menggunakan masker. Kemudian dimbau kepada yang punya gejala untuk tidak menghadiri perrtemuan dan seterusnya," ujarnya.
Sementara itu calon wakil walkot Medan, Aulia Rachman berkampanye dengan menemui Relawan Sedulur di Jalan Wahid Hasyim, Medan pada Sabtu, 26 September.
Terlihat lebih dari 50 orang hadir memadati kafe tersebut tanpa menjaga jarak. Para peserta yang hadir tetap menggunakan masker.
Saat ditemui usai kegiatan, Aulia mengatakan pihaknya selalu menganjutkan agar dalam setiap pertemuan selalu menjaga protokol kesehatan.
"Kalau kita protokol kesehatan sudah dianjurkan disetiap pertemuan. Tapi memang animo (masyarakat) ini, kita susah," tegas dia.
Pelanggaran protokol kesehatan ini, dikatakan Aulia merupakan kegagalan Dinas Kesehatan dalam mengedukasi masyarakat dalam penanganan COVID-19.
"Dari Komisi II dulu, saya sering sampaikan, tolong Dinas Kesehatan Kota Medan mengedukasikan tentang covid-19 ini, tapi edukasi itu tidak berjalan baik," jelasnya.
"Jadi timbul satu kecerobohan yang besar hingga masyarakat ini menjalani tanpa aturan, itu yang terjadi saat ini," lanjut Aulia yang juga kader Gerindra ini.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)