JAKARTA - Duo Nasution kini saling berhadapan di Pilkada Medan. Ada Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Akhyar Nasution yang menjabat Plt Wali Kota Medan. Pilih mana?

Marga Nasution di Kota Medan tak perlu ragu menentukan pilihan politiknya. Bobby atau Akhyar silakan, asal persaudaraan tetap dijaga. 

“Keluarga Nasution ini terbiasa dengan pikiran terbuka dan perbedaan. Kalau ada yang mendukung (Akhyar atau Bobby) silakan, itu hak pribadi. Tapi kekompakan kita dan kekerabatan tetap terjaga, kita harus tetap bersaudara,” kata Ketua Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) Kota Medan, Sahlan Jukri Nasution dihubungi VOI, Selasa, 1 September malam.

Meski Akhyar menjabat Ketua Ikatan Nasution Sumut, Sahlan menjamin tak akan ada intervensi. Semua yang punya hak pilih dipersilakan menentukan calon wali kota pilihannya.

Akhyar atau Bobby juga diberi kesempatan menjual program-program untuk mengembangkan Kota Medan. Pilihan politik sekali lagi ditegaskan Sahlan tak boleh merusak rajutan silaturahmi antar-keluarga Nasution dan warga Medan.

“Kita harus tetap bersaudara, jangan sampai terpecah kekeluargaan ini hanya karena pilihan poitik. Kita anggap ini bukan dinamika tapi harus bisa mendewasakan keluarga Nasution. Terserah pada masing-masing pilihan anggota keluarga Nasution, ada yang berupaya mengampanyekan calonnya, tapi tetap kami berharap dengan cara elegan dan tidak memecah persaudaraan. Kami Ikanas Medan berpikir elegan terhadpa kondisi ini,” sambung Sahlan. 

Dinamika politik di Pilkada Medan memanas setelah Akhyar Nasution memutuskan menyeberang ke Demokrat karena PDIP mencalonkan Bobby Nasution. Tapi Ikanas menegaskan tak terpengaruh dengan riak politik itu, semua warga punya hak politik menentukan pilihannya.

“Kami bersyukur, alhamdulillah karena dua-duanya Nasution. Kalah menang (calon), Nasution tetap.menang. Kami bangga dengan kondisi ini karena nanti akan mengharumhkan nama Nasutin dalam kontestasi Pilkada terlepas dari segala dramanya,” ujar Sahlan. 

Bobby Nasution yang berpasangan dengan kader Gerindra Aulia Rachman diusung PDIP, Gerindra, PAN dan Golkar. Sedangkan Akhyar Nasution bersama Salman Alfarisi diusung PKS  dan Demokrat.

Bobby-Aulia mengusung konsep New Medan. Kolaborasi dan partisipasi masyarakat jadi kuncinya. Sedangkan Akhyar-Salman menggagas tagline Medan Berkarakter. Keduanya ingin Medan jadi kota nyaman yang membuat warganya bahagia. Pilih mana?


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)