JAKARTA - Putra mantan Ketua MPR Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais sudah meminta maaf atas cekcok dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di dalam pesawat Garuda.
Menurut Mumtaz Rais, kejadian ini membawa makna tersendiri baginya. Bahkan insiden itu membawa berkah politik. Dimana dengan kejadian ini, namanya muncul ke permukaan dan dikenal banyak orang.
"Hari ini justru yang saya tangkap dari insiden ini ada sebuah berkah politik mas. Tentang apa? Tentang bahwa semua data dari grafik dan traffic yang beredar saya dapat, mengenai nama Rais ternyata Mumtaz yang paling unggul dibanding Rais Rais yang lain. Alhamdulillah," kata Mumtaz dikutip saat wawancara dengan tvOne, Sabtu, 15 Agustus.
Bahkan kata dia, nama Rais yang lain sudah tenggelam. "Dengan munculnya Mumtaz hari ini maka bisa dibilang yang lain hampir punah. Untung masih ada Mumtaz dan insyaallah saya menggunakan kesempatan emas ini sebaik-baiknya," kata dia.
Dengan demikian, dia mengaku berterimakasih kepada Komisioner KPK Nawawi Pomolago. Sebab, dengan bantuan dia, namanya menjadi terkenal.
"Jadi memang Pak Nawawi dihadirkan oleh Tuhan dikenalkan dengan saya, dengan cara seperti ini. Kira kira ini nikmat di balik peristiwa ini," kata dia.
另请阅读:
Diketahui, cekcok antara Mumtaz dan Nawawi terjadi karena anak Amien Rais tersebut asyik menelepon saat pesawat dalam kondisi mengisi bahan bakar atau refueling sewaktu transit di Makassar.
Mantan Anggota DPR ini lantas ditegur petugas kabin dua kali namun tak dindahkan. Mumtaz malah marah dan membentak petugas saat diperingatkan untuk ketiga kalinya.
Nawawi yang duduk di sebelah lantas mengingatkan Mumtaz agar mematuhi peraturan dan tak memarahi petugas. Namun peringatan itu dibalas Mumtaz dengan berbalik memarahi Nawawi dan menantangnya.
Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kemudian memastikan akan menegakan aturan keamanan dan keselamatan peraturan penerbangan secara ketat selama penerbangan.
"Garuda Indonesia memastikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk selalu menegakkan aturan keamanan dan keselamatan penerbangan secara ketat terhadap seluruh penumpang selama penerbangan," tegas Irfan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)