JAKARTA - Meski sedang menjalani proses hukum karena terlibat upaya perampokan toko emas di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, tiga orang pelajar tetap belajar online. Polres Kukar memfasilitasi ketiga pelajar untuk meneruskan proses pendidikan
“Intinya mereka tetap kita bina karena mereka berstatus anak. Tetap kita memberikan bimbingan dan edukasi, jadi tidak kita berlakukan seperti tahanan umum,” kata Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho saat dihubungi VOI, Jumat, 7 Agustus malam
Momen belajar online tiga tersangka perampokan toko emas ini ditengok langsung AKBP Andrias. Para pelajar yang berstatus tahanan menurutnya diberi keleluasaan untuk membawa perlengkapan belajar seperti buku-buku.
“Tadi ada yang lagi belajar Bahasa Inggris, ada juga yang belajar Agama. Mereka bawa tas sekolah dan buku-bukunya dibawa. Kalau lewat zoom, kita siapkan laptop,” sambung Andrias.
另请阅读:
“Saya tanya kamu tertekan nggak? Dijawab nggak. Yang penting kamu enjoy, mereka ini anak cerdas tapi mungkin karena bujuk rayu otak pelaku perampokan jadi terlibat,” ujar dia.
Tiga pelajar yakni M, A dan MH yang semuanya berumur 16 tahun terlibat perampokan di toko emas Malika Jaya, Tenggarong pada 30 Juli. Para pelaku yang menggunakan sebo saat beraksi membawa airsoft gun, pedang dan pisau.
“Waktu itu pemilik toko emas berteriak dan pelaku melarikan diri namun ditangkap di Petung. Mereka belum sempat ambil apa-apa,” kata Andrias.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)