DENPASAR - Musisi I Gede Ari Astina (Jerinx) menjelaskan maksud postingannya yang menyebut ‘IDI Kacung WHO’ saat diperiksa polisi. Jerinx menegaskan, postingannya bermaksud mengkritik, bukan penghinaan. 

“Tadi sudah dijelaskan bahwa pertama tidak ada kebencian terhadap dokter, tenaga kesehatan maupun kebencian terhadap IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” kata pengacara Jerinx, I Wayan Gendo Suardana usai mendampingi pemeriksaan Jerinx di Polda Bali, Jalan WR Supratman, Denpasar, Kamis, 6 Agustus.

Jerinx menurutnya diperiksa terkait postingan di akun Instagram tanggal 13 Juni dan 15 Juni. Salah satu postingannya menyinggung soal ‘IDI Kacung WHO’. Wayan menyebut kliennya dicecar 13 pertanyaan atas laporan IDI Bali.

“Yang dijelaskan tadi (saat pemeriksaan) yang dilakukan itu adalah dalam rangka kritik,” sambung Wayan.

Sedangkan mengenai kata ‘kacung’ yang disoal IDI Bali sebagai pelapor, Wayan menyebut istilah itu tidak merujuk pada sebutan untuk budak. Jerinx menurut Wayan hanya ingin IDI tidak ikut dalam pola WHO menangani COVID-19.

Pemeriksaan Jerinx hari ini menindaklanjuti laporan IDI Bali. Postingan di akun Instagram @jrxsid pada 13 Juni yang disoal yakni kalimat “Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan RS seenaknya mewajibkan semua orang yg akan melahirkan dites CV19. Sudah banyak bukti jika hasil tews sering ngawur kenapa dipaksakan? Kalau hasil tes-nya bikin stress dan menyebabkan kematian pada bayi/ibunya, siapa yang tanggung jawab."


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)