JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir memastikan, Bio Farma mampu memproduksi vaksin COVID-19 sebanyak 250 juta per tahun di akhir 2020.

"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun dan di akhir tahun (2020) siap memproduksi 250 juta dosis per tahun," ujar Erick, saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 Agustus.

Kunjungan Erick ke induk BUMN farmasi ini sekaligus untuk memastikan kesiapan uji klinis fase III calon vaksin COVID-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac.

Dalam upaya percepatan penanganan pandemi, Erick Thohir mengatakan, salah satu fokus utama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang sangat krusial untuk menanggulangi pandemi.

"Mari kita percaya atas kemampuan bangsa sendiri. Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji, baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerjasama dengan negara lain juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri. Ini karya anak bangsa," ucapnya.

Menurut Erick, uji klinis dan produksi vaksin COVID-19 dimaksimalkan. Tujuannya agar di tahun depan, vaksin bisa diedarkan secara luas kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, sambil menunggu awal tahun depan saat vaksin COVID-19 siap digunakan, masyarakat harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Bila mau beraktivitas, baik bekerja atau berolahraga, jangan pernah lupa untuk 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ingat selalu itu. Insyaallah, kita akan tetap sehat dan melawati pandemi ini dengan selamat, sehingga perekonomian kita bisa pulih kembali," tuturnya.

Seperti diketahui, Bio Farma telah memproduksi vaksin sejak 1890 dan dipercaya lebih dari 150 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin, dengan pangsa pasar 75 persen vaksin polio yang menyebar di seluruh dunia. Bio Farma juga memastikan bahwa produknya halal, dan sudah digunakan di beberapa negara Timur Tengah.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)