JAKARTA - Dalam masa penahanan, P Diddy kembali menghadapi gugatan kasus pelecehan seksual yang terungkap kepada publik. Melansir Deadline, seorang model mengungkap gugatan kepada sang rapper di New York pada Jumat, 27 September.
Perempuan ini mengklaim pria bernama Sean Combs itu mengintimidasi, memberinya obat dan melecehkannya serta menghamilinya sejak tahun 2021. Pihak Combs menekankan dia untuk aborsi tapi pada akhirnya ia mengalami keguguran.
Perempuan yang diidentifikasi dengan nama Jane Doe ini mengaku bertemu Diddy pada tahun 2020 dan mulai pacaran. Selama beberapa tahun Jane Doe terbang ke Los Angeles, New York, dan Miami untuk bertemu dengannya.
Laporan anonim lainnya juga menyebut Combs mencoba mengontrol dirinya yang berakhir dengan pelecehan seksual. Beberapa klaim ini bersamaan dengan laporan Cassie Ventura pada November 2020 yang menyatakan kekerasan dan abusif dari Sean Combs.
“Pelaku Combs dan agennya dan karyawannya tidak hanya menggunakan taktik dan bahasa untuk memaksa Jane Doe bersikap di luar keinginannya. Dia juga diberi obat dengan alkohol,” kata pengacaranya.
SEE ALSO:
“Satu pagi, dia terbangun dan kakinya berwarna ungu dan memar serta ada gigitan di bagian kaki. Jane Doe tidak tahu bagaimana dia mendapatkan luka-luka itu,” jelasnya.
Pengacara juga mengatakan Diddy melacak telepon dan merekam mereka ketika berhubungan seks tanpa seizin Jane Doe. Pada Juli 2024, setelah Jane Doe mengalami keguguran, Diddy meminta Jane Doe untuk mengunjunginya ke Miami dan memberi dua pil di mulutnya.
“Keesokan paginya, Jane Doe merasa sakit dan kebingungan dan tidak bisa ingat apa yang terjadi malam sebelumnya dan tempat tidurnya berantakan,” begitu isi gugatannya.
Sean Combs atau P Diddy menghadapi beberapa gugatan terkait pelecehan dan kekerasan seksual dari sembilan wanita. Ia ditangkap dan sedang ditahan di pusat tahanan dan terus menyatakan dirinya tidak bersalah.
Ketika investigator melakukan penyitaan, mereka menemukan narkoba, tiga senjata tajam, lebih dari 1000 botol baby oil dan pelumas.
Pengacara Marc Agnifilo menyebut penggugat Diddy menantikan bayaran mereka.
“Semua orang berbaris untuk mendapat bayaran mereka,” kata Marc Agnifilo pada persidangan pekan lalu.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)