YOGYAKARTA - Menonton film bersama keluarga dapat menjadi agenda yang menyenangkan di akhir pekan atau hari libur. Sebagian orang tua sering mengajak anak-anak di bawa umur nonton film di bioskop. Namun kebiasaan ini banyak dikritik oleh publik karena dampak anak menonton film tidak sesuai usia.
Beberapa waktu belakangan, di media sosial X ramai perbincangan mengenai orang tua yang membawa anaknya nonton film di bioskop. Disebutkan bahwa orang tua itu mengajak buah hatinya yang masih kecil untuk nonton film religi yang sedang tayang. Padahal film tersebut disajikan sebagai tontonan usia D17+ atau untuk umur 17 tahun ke atas.
Fenomena anak yang diajak menonton film bukan untuk usianya tersebut pun menuai kecaman dari banyak netizen. Meski dari orang tuanya hanya sekadar hiburan atau menghabiskan waktu bersama keluarga, namun ada dampak anak menonton film tidak sesuai usia yang perlu diwaspadai.
Dampak Anak Menonton Film Tidak Sesuai Usia
Mungkin sebagian dari Anda pernah bertemu dengan anak-anak yang dibawa ke bioskop. Jangan-jangan justru Anda termasuk orang tua yang kerap mengajak anak melihat film di bioskop tanpa memperhatikan kategori usianya.
Perlu disadari bahwa film-film yang diputar di bioskop sudah mendapatkan tanda lulus sensor dari lembaga sensor film. Pada setiap filmnya memiliki rating usia penontonnya masing-masing. Untuk suguhan bagi orang dewasa, biasanya terdapat tanda 17+ di filmnya.
Sementara tontonan yang ramah bagi anak-anak juga sudah ada kriterianya tersendiri. Biasanya film yang cocok untuk anak kecil biasanya menyematkan label kategori ‘Semua Umur’ dan ‘Bimbingan Orang Tua’. Jenis-jenis film yang biasanya dihadirkan untuk bisa dinikmati anak-anak, yaitu seperti film animasi, kisah keluarga, dan sebagainya.
Namun masih banyak orang tua yang bandel tidak mempertimbangkan kategori usia penonton saat datang ke bioskop. Seolah mengabaikan kriteria usia penonton, anak dibiarkan menonton film horor, action, thriller, dan lainnya yang sebenarnya hanya untuk orang dewasa.
Sebaiknya orang tua lebih sadar diri untuk memilih-milih tontonan yang bisa disaksikan bersama anak. Sebagai pengingat, orang tua harus memahami dampak anak menonton film tidak sesuai usia sebagai berikut ini:
Bisa Menimbulkan Trauma
Salah satu efek buruk dari anak yang menonton film tidak sesuai usia adalah berisiko mengalami trauma. Mengingat kondisi mental anak-anak sedang dalam tahap pembentukan, adegan tertentu dalam film bisa saja menimbulkan trauma bagi si kecil.
Di usia anak-anak, mereka masih belum bisa mengontrol emosi dari apa yang dirasakan atau dilihat. Film-film dengan peristiwa ekstrem seperti film horror, action, thriller, dan lainnya berpotensi mengganggu kesehatan mental anak.
Berpotensi Memaklumi Kejadian dalam Film
Dampak buruk yang satu ini kebalikan dari rasa trauma. Anak-anak yang menyaksikan film tidak sesuai usianya berpotensi mewajarkan kejadian di dalam film. Perkembangan kemampuan berpikir anak masih belum optimal, sehingga masih kesulitan membedakan mana hal yang baik dan buruk.
Kondisi ini sangat berbahaya ketika anak-anak diajak menonton film dengan adegan kekerasan yang biasa terdapat di film thriller, action, horror, dan lainnya. Anak-anak yang belum bisa mengolah daya pikirnya bisa saja menganggap kejadian dalam film tersebut adalah hal yang wajar dilakukan.
Terbawa Emosi Negatif
Menonton film tidak sesuai usia juga bisa menimbulkan emosi negatif pada anak. Meski perkembangan mentalnya belum optimal, namun anak-anak sudah memiliki rasa takut, sedih, dan marah. Si kecil belum bisa meregulasi emosi negatif, sehingga gampang mengalami gejolak emosi atau perasaan negatif ketika melihat peristiwa dan adegan film.
Meniru Adegan dalam Film
Jika dampak buruk sebelumnya membuat anak-anak mewajarkan kejadian dalam film, efek yang satu ini lebih berbahaya. Anak-anak yang menonton film tidak sesuai usia mungkin saja akan meniru adegan dalam film.
另请阅读:
Anak kecil adalah peniru yang ulung atau suka mencontoh apa yang dilihat dan didengar. Hal ini perlu diwaspadai ketika anak menyaksikan film-film action atau thriller yang didominasi adegan kekerasan. Anak yang belum mampu berpikir secara baik akan berpotensi mengikuti adegan tersebut di kehidupan nyatanya.
Demikianlah beberapa dampak buruk menonton film tidak sesuai usia yang perlu dipahami oleh orang tua. Sebagai orang tua, Anda harus mempertimbangkan tontonan yang ingin dilihat bersama buah hati. Pilihlah film yang mengandung nilai-nilai atau cerita edukatif yang baik untuk tumbuh kembang anak. Baca juga cara mengembangkan keterampilan sosial anak.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)