BANYUWANGI - Ratusan pedagang Pasar Banyuwangi, Jawa Timur menerima dan sepakat untuk direlokasi sementara ke Gedung Wanita sebelum pengerjaan revitalisasi pasar dimulai pada awal Juni mendatang.
Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima (Pakkompak) Pasar Banyuwangi Matasan mengatakan bahwa pihaknya telah bermufakat untuk mendukung revitalisasi pasar dan dengan pembangunan tersebut harapannya pasar akan semakin ramai.
"Saat ini pasar makin sepi. Pukul 07.00 WIB pengunjung sudah sepi. Utamanya di bagian dalam, semoga dengan diperbaikinya pasar ini nanti pembeli semakin ramai," katanya di Banyuwangi, Kamis.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Paguyuban PKL Pasar Banyuwangi Joko Tole Agus Kariyanto. Ia berharap nantinya pasar yang baru akan dapat menampung seluruh pedagang, baik yang punya kios ataupun yang berjualan di emperan pasar.
"Mudah-mudahan pasar ini nanti bisa memfasilitasi semua pedagang pasar. Baik yang selama ini yang menyewa ataupun yang PKL," katanya.
另请阅读:
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik atas kesediaan para pedagang karena ini akan mempercepat proses pembangunan pasar yang berdiri sejak masa kolonial itu.
"Alhamdulillah, para pedagang sudah siap direlokasi. Pasar akan segera dibongkar dan tahun ini pula pembangunan akan segera di mulai," ujarnya.
Revitalisasi Pasar Banyuwangi sendiri akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, sedangkan untuk pembongkaran dan relokasi pedagang ditanggung oleh pemerintah daerah.
"Tidak semua daerah mendapat bantuan revitalisasi pasar dari pemerintah pusat. Semoga ini berkah bagi Banyuwangi, pasar nantinya jadi lebih nyaman dan menarik, sehingga pedagang sejahtera dan ekonomi bergerak," tutur Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga menyempatkan untuk meninjau stan para pedagang yang mulai mengemasi barang-barangnya. Tak sedikit yang mengeluhkan kondisi pasar yang kerap bocor dan pengap selama ini. Dengan direvitalisasi, semua akan menjadi lebih baik.
"Mohon doanya ya, revitalisasi semoga lancar dan kembali tertata," ujar Bupati Ipuk.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)