Turki Apes, Merih Demiral Disanksi Larangan Bermain Lawan Belanda Gara-gara Selebrasi
JAKARTA - Turki kehilangan bek andalan Merih Demiral yang mendapat sanksi larangan bermain sebanyak dua kali di Euro 2024. UEFA menjatuhkan sanksi karena selebrasi Demiral di laga melawan Austria. Dirinya pun absen saat Turki melawan Belanda di perempat final.
Demiral menjadi bintang kemenangan 2-1 Turki saat menghadapi Austria di babak 16 besar. Mantan bek Juventus ini mencetak brace dan semua gol berawal dari sepak pojok.
Hanya saat selebrasi, Demiral yang kini bermain di Al Hilal ini melakukan blunder. Dia merayakan gol dengan memberikan salut 'serigala'.
Dia berselebrasi dengan menyatukan jari telunjuk dan ibu jari yang membentuk 'kepala serigala' di atas kepala. Repotnya, gestur salut dengan jari itu dikaitkan dengan kelompok sayap kanan ekstrimis Turki, 'The Grey Wolves' (Serigala Abu-abu).
Organisasi itu dianggap sebagai kelompok teror oleh Uni Eropa. Bahkan organisasi itu dan juga gestur maupun simbol dan lambangnya dilarang di Austria dan Perancis. Sebaliknya, Jerman tidak memberlakukan larangan itu. Ironisnya Demiral melakukan selebrasi ini saat melawan Austria.
UEFA pun menjatuhkan empat sanksi kepada Demiral gara-gara selebrasinya. Salah satu sanksi yaitu dia dilarang tampil pada dua pertandingan Euro 2024.
Ini berarti, Demiral bakal absen pada laga perempat final melawan Belanda di Stadion Olympia, Berlin, Minggu, 7 Juli 2024 dini hari WIB. Bila Turki lolos dari hadangan Belanda, bek berusia 26 ini juga belum bisa dimainkan di aga semifinal melawan Inggris atau Swiss.
Demiral pun melakukan pembelaan. Dirinya membantah tuduhan tersebut. Menurut dia selebrasi itu sesungguhnya merupakan 'bentuk identitas Turki'. Selebrasi Demiral pun mendapat pembelaan dari duta besar Turki di Jerman.
另请阅读:
Kelompok ekstrimis Grey Wolves selama ini dikaitkan dengan Partai Gerakan Nasionalis Turki. Partai itu masuk koalisi yang mendukung Presiden Reycip Erdogan.
Paramiliter Grey Wolves sendiri dituduh sebagai pelaku pembunuhan terhadap kelompok minoritas Kurdi, Armenia, Yunani dan Asiria.