Mark Zuckerberg Keberatan dengan Perubahan Perlindungan Privasi di Apple iOS 14
JAKARTA - CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa dirinya begitu keberatan atas rencana Apple untuk membatasi kemampuan pengiklan yang ditargetkan dalam melacak data pengguna iPhone.
Ungkapan itu ia sampaikan saat laporan pendapatan kemarin. Zuckerberg mengklaim bahwa rencana Apple tersebut justru sangat merugikan bisnis kecil atau UMKM, termasuk Facebook itu sendiri, dan masa pemulihan ekonomi di 2021.
"Tindakan yang direncanakan oleh perusahaan platform seperti Apple dapat memiliki efek negatif yang berarti pada bisnis kecil dan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dan seterusnya," ungkap Zuckerberg seperti dikutip dari Business Insider, Jumat 30 Oktober.
Diketahui, Apple telah mengumumkan perubahan tersebut awal musim panas ini, tetapi mereka menundanya sebelum meluncurkan pembaruan perangkat lunak iOS 14 untuk memberikan pengiklan waktu agar segera bersiap.
SEE ALSO:
Keputusan Apple yang diterapkan pada iOS 14 versi terbaru dari sistem operasi selulernya ini meliputi pencegahan berbagai aplikasi untuk melacak data pengguna dengan menggunakan pengenal perangkat unik mereka, atau IDFA, tanpa izin eksplisit dari Apple.
Namun, di sisi lain Zuckerberg berpendapat iklan yang dipersonalisasi, "bisa membantu bisnis kecil menemukan pelanggan, mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja."
Itu artinya, tindakan untuk membatasi iklan bertarget seperti yang dibuat oleh Apple dan undang-undang di Uni Eropa, akan merusak kemampuan bisnis kecil untuk menjangkau pelanggan.
Tidak hanya itu, Zuckerberg juga menjelaskan perlindungan privasi Apple akan berdampak besar pada keuntungan Facebook. Menyusul pengumuman Apple awal musim panas ini, Facebook bisa melihat penurunan 50 persen dalam pendapatan iOS untuk Audience Network, yang membantu perusahaan menargetkan iklan untuk pengiklan.
"Saya terus percaya bahwa kami membutuhkan peraturan baru yang memungkinkan iklan yang dipersonalisasi dan relevan sekaligus melindungi data dan privasi orang," ujar Zuckerberg.