Bagikan:

JAKARTA - Media sosial tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi satu sama lain, tetapi juga menambahkan kosakata baru ke dalam bahasa sehari-hari kita.

Kita berteman dengan orang-orang, menyukai posting, berbagi gambar, dan men-tweet pemikiran kami. Anak-anak juga ingin melakukannya. Hanya saja situs media sosial dirancang untuk orang dewasa, akan tetapi sering kali digunakan oleh pula remaja bahkan anak-anak.

Pada Hari Anak Nasional ini, Jumat, 23 Juli, tim VOI ingin berbagi tips agar aman bermedia sosial bagi anak-anak. Berikut adalah 7 tips untuk menjaga anak-anak Anda aman di media sosial:

1. Katakan "tidak" selama Anda bisa. 

Banyak ahli setuju bahwa anak-anak usia sekolah menengah terlalu muda untuk memahami potensi bahaya medsos. Usia legal untuk beberapa platform adalah 13 tahun. Tetapi bagi beberapa orang tua, mengizinkan anak-anak untuk berbagi foto atau berkomunikasi dengan teman tampaknya tidak berbahaya.

2. Putuskan bersama situs media sosial mana yang dapat digunakan anak Anda. 

Orang tua harus terbiasa dengan situs dan aplikasi ponsel dan harus membuat profil atau login mereka sendiri. Pastikan Anda memiliki akses ke apa pun yang diposting anak Anda.

3. Diskusikan apa yang diposting anak-anak secara online. 

Jelaskan kepada anak-anak bahwa postingan mereka menjadi bagian dari jejak online mereka dan tidak pernah benar-benar bersifat pribadi. Ajari anak Anda bahwa jika itu bukan sesuatu yang akan mereka katakan kepada seseorang secara langsung, itu tidak pantas dalam posting atau teks online. Jangan pernah memposting apa pun yang tidak akan Anda bagikan kepada semua orang, dan jangan gunakan media sosial untuk bergosip, menindas atau mengintimidasi, dan mengejek orang lain.

4. Jangan berbicara dengan orang asing. 

Anda telah mengajari anak-anak Anda hal ini hampir sepanjang hidup mereka, jadi pastikan untuk mengingatkan mereka tentang berinteraksi secara online dengan orang yang tidak mereka kenal. Sebuah fitur yang ditambahkan ke Snapchat - Snap Map - menunjukkan lokasi pengguna, dan Kepolisian telah memperingatkan ini dapat digunakan oleh penguntit.

5. Periksa ponsel anak-anak. 

Seminggu sekali, minta anak-anak untuk menyerahkan ponsel mereka kepada ibu atau ayah. Pastikan untuk memeriksa riwayat pencarian online dan item yang dihapus, termasuk email dan teks. Diskusikan apa pun yang menyangkut Anda. Pertimbangkan untuk meminta mereka menghapus "teman" online yang tidak mereka kenal atau tidak Anda kenal.

6. Tetapkan batas waktu. 

Pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan bahwa anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di depan komputer atau ponsel. Jika anak Anda berjuang dengan pekerjaan sekolah, melewatkan kegiatan ekstrakurikuler, atau tidak cukup tidur, tentukan apakah waktu layar yang berlebihan adalah masalahnya, saran para ahli.

7. Dorong anak untuk mempercayai naluri mereka. 

Jika anak Anda pernah merasa terancam atau tidak nyaman oleh seseorang atau sesuatu di media sosial, ia harus memberi tahu orang tua. Tergantung pada kekhawatirannya, mungkin perlu menghubungi polisi. Misalnya, setiap ancaman untuk melukai seseorang atau menyakiti teman sekelas harus ditanggapi dengan serius. Banyak situs media sosial juga memiliki opsi untuk melaporkan perilaku yang mencurigakan atau kasar.

Selamat Hari Anak Nasional!