JAKARTA - Google kembali bekerja untuk menyapu bersih penipuan online menyoal wabah virus corona atau COVID-19 yang saat ini sedang berlangsung di seluruh dunia, melalui sebuah situs baru milik perusahaan tersebut.
Adalah Scamspotter.org, lewat situs ini raksasa teknologi itu menunjukkan kepada orang-orang bagaimana mengidentifikasi hal-hal seperti penawaran cek kesehatan palsu, penawaran vaksin, atau informasi medis palsu lainnya yang ditawarkan oleh Scammer. Scammer merupakan seseorang atau sekelompok orang yang menipu untuk mendapatkan uang dengan cara yang sangat licik dan kotor melalui dunia maya maupun nyata.
Dikembangkan dalam kemitraan dengan Cybercrime Support Network, Scamspotter adalah situs web Google untuk mendidik orang tentang berbagai penipuan dan membantu mereka menghindarinya. Dengan memberikan tiga poin pengetahuan seperti Slow it down, Spot Check, Stop! Don't send.
Situs ini juga menyoroti pola-pola tertentu menyoal tipuan lainnya seperti penipu asmara yang meminta target untuk mengirim uang atau membelikan kartu hadiah.
Tak hanya itu, Scammspotter.org juga bertujuan mendidik manula, yang secara tidak proporsional kehilangan lebih banyak uang daripada mereka yang usianya lebih muda karena penipuan ini. Google mendesak kaum muda untuk berbagi informasi dari situs web dengan para lansia dalam kehidupan mereka.
"Ini akan membutuhkan upaya lintas generasi. Jika kita belajar bagaimana mengenali aktor-aktor jahat, kita dapat menghabiskan waktu kita berfokus pada momen-momen yang penting," ungkap pelopor dalam pengembangan internet, serta wakil presiden Google Vint Cerf dalam keterangan resminya yang dikutip dari CNET, Jumat 29 Mei.
BACA JUGA:
Menurut laporan dari Federal Trade Commission (FTC), Amerika Serikat (AS) telah kehilangan lebih dari 40 juta dolar AS karena penipuan terkait COVID-19. Agensi tersebut juga menduga kedepannya lebih dari 2 miliar dolar AS akan hilang karena penipuan di seluruh platform media sosial tahun ini, terkait COVID-19 atau sebaliknya.
Awal bulan ini, FTC memperingatkan masyarakat tentang penipuan pesan teks yang terkait dengan pelacakan kontak, metode kesehatan masyarakat untuk melacak penyebaran virus. Scammer meminta informasi pribadi seperti nomor jaminan sosial, rekening bank atau nomor kartu kredit.
Melihat angka penipuan seperti ini semakin meningkat, ada baiknya Anda perlu menggunakan atau mendapatkan informasi dari sumber resmi seperti situs pemerintah, otoritas kesehatan setempat, dan terlebih Apple dan Google juga telah beraliansi menciptakan aplikasi pelacak kontak terkait COVID-19 baru-baru ini.