Nasib Voyager 1 yang Sendirian Mengarungi Luar Angkasa
Voyager 1 akan segera berakhir (The Verge)

Bagikan:

JAKARTA -  Wahana antariksa Voyager 1 diluncurkan pada 1977. Sejak saat itu Voyager 1 menjadi wahana antariksa buatan manusia yang masih mengembara di alam semesta.

Melansir Popular Science, sejak pertama kali diluncurkan Voyager 1 belum pernah kembali ke Bumi, ia semakin menjauh dari Matahari. Meski demikian, para astronom mengungkapkan bahwa Voyager 1 masih mengirimkan data-datanya ke Bumi hingga saat ini.

Wahana antariksa Voyager 1 memiliki kecepatan 17 kilometer per detiknya. Per tahunnya, Voyager 1 menempuh 3,5 AU (jarak Bumi dan Matahari). Para ilmuwan merancang Voyager 1 untuk mencari batas tata surya.

Selain itu, Voyager 1 punya misi untuk mencari wilayah perbatasan bernama heliopausa. Sebuah wilayah di mana angin matahari melemah sekadar untuk menahan medium antarbintang.

Astrofisikawan asal Universitas Iowa, Bill Kurth memaparkan bahwa tak ada yang tahu di mana heliopause itu. Sejumlah ilmuwan mengira helipause berada pada 10 atau 5 AU. Prediksi para ilmuwan itu ternyata masih jauh, faktanya heliopause berjarak 120 AU.

Pada Agustus 2012, Voyager 1 berhasil melintasi perbatasan bernama heliopause setelah tiga dekade menjauh dari Bumi. Dalam pengembaraannya menjelajahi luar angkasa, area yang dilewati Voyager 1 merupakan wilayah sunyi. Setiap tahunnya, Voyager 1 mengirimkan informasi tentang debu dan plasma. Voyager 1 juga pernah mengalami guncangan pada 2012 dan 2014.

Guncangan tersebut merupakan lonjakan magnet yang diiringi dengan ledakan elektron sehingga membuat medan listrik berosilasi kuat. Kurth mengungkapkan bahwa guncangan tersebut merupakan efek terjauh dari matahari dan keluar melintasi heliopause.

Voyager 1 masih bergerak menembus kedalaman antariksa. Hal itu membuktikan bahwa wahana antariksa itu masih memberikan data kepada para ilmuwan walaupun berada 13 miliar jaraknya dari Bumi.

Meskipun demikian, umur Voyager 1 akan berakhir. Sebabnya, penggerak generator wahana bernama Plutonium-238 sudah tidak bisa lagi menopang keberlangsungan hidup Voyager 1.

Kurth sendiri berharap bahwa umur Voyager 1 bisa diperpanjang hingga mampu bertahan sampai tahun 2027. Sebab pada tahun itu, Voyager 1 akan berusia 50 tahun sejak pertama kali diluncurkan.