Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin (BTC) kembali menguat, menembus level 95.000 dolar AS (Rp1,58 miliar) pada Selasa, 29 April kemarin, melonjak 8 persen dalam tujuh hari terakhir dan mencapai level tertinggi sejak Februari lalu.

Ajaib Kripto mengatakan bahwa lonjakan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor dan adopsi Bitcoin secara mainstream, seiring dengan kabar bahwa negosiasi tarif Presiden Donald Trump mendekati penyelesaian.

Sebelumnya, pengumuman kebijakan tarif baru Trump di awal bulan memicu kekacauan pasar dan mendorong aksi jual besar-besaran di pasar saham dan kripto. 

Namun, pasar mulai stabil setelah Trump mengumumkan penangguhan sebagian besar tarif selama 90 hari, kecuali untuk China. Sejak pengumuman jeda tarif tersebut, Bitcoin telah menguat sekitar 14 persen.

Selain itu, data on-chain juga dikatakan semakin menguatkan potensi lonjakan harga Bitcoin. Berdasarkan data CryptoQuant, investor menarik lebih dari 4 miliar dolar AS Bitcoin dari platform perdagangan sejak seruan terbaru Trump untuk pemangkasan suku bunga. 

Akibatnya, total simpanan Bitcoin di bursa menurun dari 237,8 miliar dolar AS pada 22 April menjadi 233,8 miliar dolar AS hingga saat ini.

Fenomena ini menunjukkan bahwa banyak investor memilih untuk mengamankan Bitcoin mereka di wallet pribadi, mengurangi tekanan jual di pasar. 

Dengan pasokan Bitcoin yang terus menyusut di exchange dan permintaan yang tetap tinggi, Ajaib memprediksi prospek Bitcoin menuju level psikologis 100.000 dolar AS (Rp1,67 miliar) masih sangat terbuka.