Bagikan:

JAKARTA – Google terus mendorong penggunaan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk membantu orang-orang di seluruh dunia. Teknologi ini terus dikembangkan melalui inovasi kolaboratif di berbagai bidang. 

Saat ini, Google sedang menjalankan dua program kolaborasi yang fokus pada penanganan masalah manusia di seluruh dunia, pertama adalah AI Collaborative: Wildfires dan yang kedua adalah AI Collaborative: Food Security. Kedua program ini didanai oleh Google.org. 

AI Collaborative: Wildfires merupakan program yang dijalankan untuk menangani kebakaran hutan. Setiap tahunnya, krisis global ini menelan lebih dari 300.000 korban jiwa karena paparan asap. Selain itu, bencana alam ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi. 

Ada banyak gedung dan benda berharga yang hangus sehingga kerugian ekonominya bisa mencapai miliaran dolar. Oleh karena itu, Google menyatukan belasan organisasi nirlaba untuk mengatasi bencana alam yang dapat merugikan negara dan dunia ini. 

"AI Collaborative: Wildfires merupakan inisiatif strategis oleh Google.org yang menyatukan lembaga nirlaba terkemuka, lembaga akademis, lembaga pemerintah, dan perusahaan untuk membantu masyarakat dan komunitas mengelola kebakaran menggunakan AI," kata Google. 

Untuk mengembangkan teknologi yang tepat, Google.org telah menyumbangkan dana sebesar 27 juta dolar AS atau setara dengan Rp466 miliar. Dari banyaknya organisasi yang bergabung dalam inovasi ini, ada Earth Fire Alliance dan Moore Foundation. 

"Dengan mengoordinasikan pendanaan dan memadukan ilmu pengetahuan mutakhir, teknologi baru, dan aplikasi di lapangan, kami dapat menyediakan alat yang dibutuhkan kolaborator untuk mengidentifikasi dan melacak kebakaran hutan secara hampir real time," jelas Google. 

Sementara itu, AI Collaborative: Food Security adalah program kolaboratif yang dibuat untuk menghadapi kelangkaan pangan, baik yang sedang maupun yang parah. Biasanya, kelangkaan ini terjadi karena konflik, masalah ekonomi, hingga cuaca ekstrem. 

Dengan menggunakan AI, Google ingin memperkuat sistem pangan global dan membagikan informasi pangan dengan cepat. Pihak yang bergabung di dalamnya akan berbagi data dan melakukan tindakan terkoordinasi untuk membantu masyarakat.