Bagikan:

JAKARTA – Taksi udara, termasuk pesawat nirawak kargo, diproyeksikan mengalami peningkatan secara signifikan hingga tahun 2044 di AS. Akan tetapi, peningkatan ini bergantung pada tantangan yang diatasi negara.  

Meski taksi udara dapat menjadi transportasi yang efisien, kendaraan ini tidak akan berkembang jika AS kekurangan pilot. Faktanya, banyak pilot yang memilih pensiun dini karena pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu dan banyak maskapai yang memberhentikan pilot. 

Hal ini membuat jumlah pilot berkurang, padahal pilot dibutuhkan untuk mengoperasikan taksi udara meskipun pesawat ini didesain tanpa awak. Tanpa adanya pilot, operasi kargo melalui udara akan sulit dilakukan sehingga profesi ini perlu mendapatkan perhatian. 

"Seorang pilot berpotensi mengelola beberapa pesawat dari jarak jauh. Hal ini dapat membantu memenuhi permintaan yang meningkat untuk operasi kargo udara, mengurangi kekurangan dan biaya pilot, serta meningkatkan jumlah pengiriman kargo udara harian," kata NASA.

Lembaga antariksa tersebut juga berkolaborasi dengan industri untuk mengidentifikasi tantangan lanjutan dalam mengoperasikan taksi udara. Tantangan pertama adalah mengembangkan teknologi komunikasi yang tangguh agar kendaraan aman berada di udara. 

Berbeda dengan pesawat pada umumnya, taksi udara dikendalikan dari stasiun kontrol oleh pilot, bukan dari kokpit. Oleh karena itu, taksi udara memerlukan sistem otomatisasi terbaik yang dapat menghubungkan pesawat dengan pilot tanpa kendala. 

Dengan begitu, komando dan kendali dapat dipertahankan. Jika komunikasi mengalami masalah, pesawat nirawak ini perlu mengendalikan sistemnya secara mandiri untuk menghindari kecelakaan. Maka dari itu, sistem otonom perlu ditambahkan. 

"Jika kemampuan komando dan kendali hilang, sistem otonom perlu mengambil alih untuk memastikan pesawat nirawak dapat terbang dan mendarat dengan aman," jelas NASA. "Perangkat lunak dan prosedur yang memadai harus tersedia untuk mengelola kerugian." 

Tantangan berikutnya adalah tentang bagaimana industri dapat menambahkan sistem deteksi dan penghindaran elektronik ke dalam taksi udara. Dua hal ini sangat diperlukan karena pilot tidak berada di kokpit dan tidak bisa melihat pesawat terdekat dari jendela. 

Sistem deteksi dibutuhkan untuk menghindari pesawat terdekat sehingga kecelakaan minim terjadi. Sementara itu, penghindaran elektronik dibutuhkan untuk mendeteksi lalu lintas udara pada ketinggian yang lebih rendah.