Bagikan:

JAKARTA - Lintasarta, AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison kembali menghadirkan Laskar AI, sebuah program beasiswa Lintasarta melalui kerja sama dengan Decoding Indonesia, untuk mencetak talenta AI di Tanah Air. 

Dari sekitar 13.588 pendaftar, Lintasarta dan Dicoding menyeleksi dan akhirnya memilih 600 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan profesional dari seluruh wilayah di Indonesia, untuk mengikuti program ini. 

“Ini merupakan langkah strategis dan komitmen dari Lintasarta untuk melakukan inovasi teknologi, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab kami, yang juga menjadi aksi nyata untuk Indonesia,” President Director & CEO Lintasarta, kata Bayu Hanantasena pada acara Kick Off program Laskar AI pada Kamis, 13 Februari di Jakarta. 

Adapun dari 600 peserta tersebut, 547 peserta yang terpilih adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai institusi pendidikan tinggi, termasuk diantaranya ITB, UI, UGM, Unair, Unibraw, Telkom University, Unpad, IPB dan Undip.

Sedangkan 110 peserta lainnya merupakan dosen dan profesional yang berasal dari berbagai institusi pendidikan seperti UGM, ITB, ITS, Telkom University, serta perusahaan besar nasional baik BUMN maupun swasta.

Melalui Laskar AI, Bayu menambahkan, Lintasarta percaya Indonesia dapat mencapai kemandirian teknologi, yang akan menciptakan talenta-talenta muda yang mumpuni di masa depan, di mana teknologi akan semakin kompleks. 

Sementara itu, Founder & CEO Dicoding Indonesia, Narendra Wicaksono, juga meyakini bahwa kolaborasi Dicoding dengan Lintasarta akan menghadirkan materi yang selaras dengan kebutuhan industri 

“Kolaborasi bersama partner terbaik dalam teknologi AI memastikan kurikulum program ini relevan dan selaras dengan perkembangan industri,” ujar Narendra.