Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari lalu, startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek mengalami serangan siber skala besar, akibatnya terdapat gangguan dalam proses pendaftaran di aplikasi dan situs web DeepSeek.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengatakan bahwa kehadiran DeepSeek menarik perhatian tidak hanya dari pengguna, tetapi juga dari aktor jahat. Hal yang menonjol dalam kasus DeepSeek adalah sifat sumber terbukanya, yang menurut Kaspersky adalah pedang bermata dua. 

“Saat menggunakan alat sumber terbuka, Anda tidak selalu dapat meyakini bagaimana data Anda ditangani, terutama jika orang lain telah menyebarkannya,” kata Olga Svistunova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky dalam pernyataan resminya. 

Selain kasus DeepSeek, Kaspersky juga menemukan beberapa kasus yang terkait. Salah satunya adalah halaman pendaftaran palsu atau munculnya token kripto baru berdasarkan promosi DeepSeek yang tersedia untuk dijual.  

“Melalui halaman pendaftaran palsu tersebut, penyerang dapat mengumpulkan email dan kata sandi pengguna dan token tersebut tidak terkait dengan merek DeepSeek secara resmi,” tambah Olga. 

Agar terlindungi dari serangan tersebut, Kaspersky menyarankan:

  • Periksa dengan cermat alamat halaman yang meminta kredensial akun: jika ada sedikit saja kecurigaan bahwa situs web tersebut palsu, jangan masukkan kata sandi Anda
  • Pastikan semua kata sandi Anda kuat dan unik. Untuk membuat dan menyimpannya, sebaiknya gunakan pengelola kata sandi
  • Selalu gunakan autentikasi dua faktor sedapat mungkin
  • Gunakan perlindungan yang andal untuk semua perangkat Anda, desktop dan seluler, agar terlindungi dari risiko kehilangan kredensial dan malware.