Bagikan:

JAKARTA-Microsoft dan OpenAI sedang menyelidiki apakah data keluaran dari teknologi OpenAI telah diperoleh secara tidak sah oleh kelompok yang terkait dengan startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Hal itu dilaporkan oleh Bloomberg News pada Selasa, 28 Januari.

Menurut laporan tersebut, para peneliti keamanan Microsoft pada musim gugur lalu mengamati individu yang mereka yakini memiliki hubungan dengan DeepSeek dan mencurigai mereka telah mengekstrak sejumlah besar data menggunakan Application Programming Interface (API) OpenAI.

API OpenAI merupakan cara utama bagi pengembang perangkat lunak dan pelanggan bisnis untuk mengakses layanan dari OpenAI. Menurut Bloomberg, Microsoft, sebagai salah satu pendukung utama OpenAI, telah memberi tahu perusahaan pembuat ChatGPT tentang aktivitas mencurigakan ini.

Microsoft menolak memberikan komentar tentang hal itu, sementara OpenAI dan DeepSeek belum segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters di luar jam kerja reguler.

DeepSeek, startup AI asal China yang menawarkan layanan berbiaya rendah, menjadi sorotan setelah asisten AI gratisnya melampaui ChatGPT dalam jumlah unduhan di App Store milik Apple di Amerika Serikat, pekan lalu. Keberhasilan ini memicu aksi jual saham teknologi besar di pasar AS pada Senin 27 Januari.