Bagikan:

JAKARTA – Pemimpin Oracle, penyedia utama komputasi awan untuk operasional TikTok di Amerika Serikat, dilaporkan telah memberi instruksi kepada beberapa staf untuk bersiap mematikan server yang menyimpan data TikTok di AS mulai pukul 21.00 waktu setempat pada Sabtu 18 Januari atau Minggu 19 Januari pukul 10.00 WIB.

Langkah ini dilakukan menjelang penerapan undang-undang AS yang melarang aplikasi tersebut mulai hari Minggu, seperti dilaporkan  The Information.

Larangan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah AS untuk mengatasi kekhawatiran terkait keamanan data pengguna TikTok. TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi asal China, ByteDance, telah menjadi subjek pengawasan ketat oleh otoritas AS yang khawatir akan potensi akses data oleh pemerintah China.

Oracle, yang bermitra dengan TikTok untuk menyediakan layanan cloud di AS, telah memegang peranan penting dalam menjaga data pengguna tetap berada di dalam negeri guna memenuhi persyaratan keamanan. Namun, undang-undang baru ini tampaknya membuat kerjasama tersebut tidak lagi relevan.

Hingga saat ini, TikTok belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.