JAKARTA – Kasus penipuan marak terjadi saat musim liburan, khususnya di akhir tahun. Berdasarkan temuan Google, lalu lintas email mengalami lonjakan sejak November sehingga keamanan Gmail perlu ditingkatkan.
Tahun lalu, Google merilis fitur keamanan terbaru di Gmail yang berhasil mengurangi jumlah laporan penipuan terkait phishing, malware, dan lain sebagainya. Berbeda dengan tahun ini, Google memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk melindungi miliaran kotak masuk.
"Kami mengembangkan beberapa model AI inovatif yang secara signifikan untuk memperkuat pertahanan siber Gmail, termasuk model bahasa besar (LLM) baru yang kami latih untuk mendeteksi phishing, malware, dan spam," kata Google dalam laporan terbarunya.
LLM yang dikembangkan ini mampu mengenali pola spam dan penipuan serta merespons pesan yang mencurigakan dengan cepat. Dibandingkan tahun sebelumnya, LLM ini berhasil memblokir 20 persen lebih banyak spam dan meninjau 1.000 kali lebih banyak spam yang dilaporkan pengguna setiap harinya.
Google mengatakan bahwa mereka telah menggunakan model AI baru sebelum Black Friday, tetapi tidak dijelaskan apa model AI-nya. Model baru ini bertindak seperti pengawas dengan mengevaluasi ratusan sinyal ancaman dan menerapkan perlindungan yang sesuai.
BACA JUGA:
"Kami gembira dengan kemajuan ini, tetapi kami biasanya melihat gelombang serangan kedua sekitar waktu ini di musim liburan saat penyerang menyesuaikan diri dan mencoba hal-hal baru," ujar Google.
Untuk menghindari model penipuan baru, Google berusaha meningkatkan sistem keamanan di platformnya. Mereka terus menambahkan perlindungan berbasis AI untuk memastikan pengguna terlindungi dari penipuan berkedok phishing hingga spam.
"Dan kami akan menyesuaikan diri dengan mereka, terus menambahkan perlindungan baru untuk menjaga kotak masuk tetap aman. Sama pentingnya bagi Anda untuk tetap waspada dan melaporkan email yang mencurigakan sebagai spam atau phishing," kata Google.