Bagikan:

JAKARTA – Meta Platforms Inc. telah mengirimkan surat kepada Jaksa Agung California, Rob Bonta, meminta agar rencana OpenAI untuk beralih menjadi perusahaan berbasis keuntungan diblokir, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Jumat 13 Desember.

Dalam surat tersebut, Meta menyatakan bahwa perubahan struktur bisnis OpenAI akan menciptakan preseden berbahaya bagi startup. Meta menyoroti bahwa OpenAI telah menikmati keunggulan status nonprofit hingga mendekati profitabilitas, sebuah praktik yang dianggap tidak adil.

"Perilaku OpenAI dapat membawa dampak besar bagi Silicon Valley. Jika model bisnis baru OpenAI diizinkan, investor nonprofit akan mendapatkan keuntungan yang sama besar seperti investor tradisional di perusahaan profit, sekaligus menikmati potongan pajak dari pemerintah," demikian isi surat Meta yang dikutip oleh WSJ.

Sementara itu, OpenAI juga menghadapi gugatan dari Elon Musk, salah satu pendiri awalnya, yang menuduh perusahaan tersebut melanggar kontrak dan memprioritaskan keuntungan di atas kepentingan publik. Musk bahkan telah meminta pengadilan di California untuk mengeluarkan perintah sementara guna menghentikan perubahan OpenAI menjadi perusahaan profit.

Menanggapi situasi ini, Ketua OpenAI, Bret Taylor, menyatakan bahwa restrukturisasi yang sedang direncanakan bertujuan untuk memastikan bahwa entitas nonprofit OpenAI tetap ada dan memiliki nilai penuh atas sahamnya di perusahaan profit yang baru.

Musk, yang kini telah meluncurkan perusahaan AI pesaing bernama xAI, mendapat dukungan dari Meta dalam langkahnya untuk mewakili kepentingan publik terkait nasib OpenAI.

Kasus ini mencerminkan ketegangan yang semakin besar di dunia teknologi terkait keseimbangan antara inovasi, tanggung jawab sosial, dan potensi keuntungan komersial.