JAKARTA – Artificial Intelligence (AI) menunjukkan tren yang positif, baik global maupun lokal, di berbagai sektor. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid pun mengatakan bahwa AI penting bagi negara.
Meski saat ini pemerintah sedang ditugaskan untuk fokus dalam memberantas judi online, Meutya menjelaskan bahwa AI tetap menjadi salah satu teknologi yang penting bagi mereka. Pasalnya, AI dibutuhkan di seluruh lini, mulai dari pemerintah, bisnis, perbankan, dan lainnya.
"Komitmen Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi artificial intelligence menjadi salah satu fokus kami. Beberapa minggu sebelumnya kita fokus dengan PR dari Pak Presiden, yaitu judi online, tapi menurut kami, kecerdasan artificial juga salah satu hal yang penting," kata Meutya di acara AI for Indonesia pada Rabu, 4 Desember.
Menurut Meutya, perkembangan AI perlu didukung oleh infrastruktur yang kuat sehingga Komdigi akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur komunikasi yang dibutuhkan. Tanpa adanya infrastruktur yang kuat, pengolahan data dan pelatihan AI akan sulit dilakukan.
"Infrastruktur yang meliputi komputasi berkecepatan tinggi, pusat data yang besar, serta jaringan internet yang stabil menjadi kebutuhan kita untuk menghadapi era kecerdasan buatan," ungkap Meutya.
BACA JUGA:
Dalam lima tahun terakhir, pemerintah telah membangun infrastruktur di tiga tingkatan yang berbeda, yaitu backbone, middle mile, dan last mile. Pada tingkat backbone, Komdigi yang sebelumnya bernama Kominfo telah membangun jaringan kabel serat optik Palapa Ring sepanjang 12.229 kilometer, baik di darat maupun laut.
Pada tingkat middle mile, pemerintah telah meluncurkan satelit Satria-1 dengan kapasitas 150Gbps, sedangkan di tingkat last mile pemerintah telah membangun 1.667 Base Transceiver Station (BTS) dan menyediakan akses internet di 18.697 titik layanan publik.
Meutya pun mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan pusat data nasional untuk mendukung program Satu Data Indonesia. Harapannya, pusat data ini dapat mendukung pemanfaatan teknologi AI.
"Layanan ini amat berperan ke depan, tentunya dalam pemanfaatan teknologi AI yang berbasis pada validitas dan kontinuitas data," jelas Meutya. "Kita juga sedang bekerja sama dengan beberapa global tech companies untuk mewujudkan talenta-talenta digital khusus AI."