Bagikan:

JAKARTA– Laporan terbaru dari Display Supply Chain Consultants (DSCC) menunjukkan bahwa pasar ponsel lipat mengalami penurunan pertama secara tahunan. Setelah menikmati pertumbuhan pesat dari 2019 hingga 2023, pasar ini diperkirakan hanya tumbuh 5% pada 2024 dan turun 4% pada 2025.

Menurut DSCC, permintaan panel ponsel lipat telah stagnan di angka 22 juta unit, dengan penurunan 38% pada kuartal ketiga 2024. Kondisi ini memicu kekhawatiran bagi produsen yang mengandalkan ponsel lipat.

Terlepas dari tren penurunan ini, Apple diproyeksikan akan menjadi pemicu kebangkitan pasar. Ponsel lipat iPhone, yang diprediksi meluncur pada akhir 2026, diharapkan mampu merevolusi kategori ini dan mendorong pertumbuhan signifikan.

DSCC memperkirakan tahun 2026 akan menjadi tahun terbaik bagi pasar ponsel lipat dengan pertumbuhan lebih dari 30%. Dampak kehadiran Apple diperkirakan berlanjut hingga 2027 dan 2028 dengan pertumbuhan di atas 20% setiap tahun.

Namun, beberapa tantangan tetap ada. Ponsel lipat dianggap lebih rapuh, mahal, dan rentan kotor, seperti yang diungkapkan pengguna dalam komentar terkait perangkat Samsung Galaxy Fold.

Meski demikian, jika Apple berhasil memperbaiki aspek fungsionalitas dan daya tahan, permintaan pasar bisa meningkat. Pertanyaannya kini adalah sejauh mana Apple mampu mengubah nasib pasar ponsel lipat dan apakah kompetitor dapat mengikuti jejaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.