Bagikan:

JAKARTA - Ripple, perusahaan blockchain global yang berfokus pada pembayaran lintas negara, dikabarkan tengh bersiap meluncurkan stablecoin teranyarnya yaitu RLUSD. Stablecoin yang nilainya dipatok 1:1 terhadap dolar AS ini bakal dirilis di XRP Ledger (XRPL) dan Ethereum. Meski persiapan sudah matang, Ripple harus menunggu persetujuan dari New York Department of Financial Services (NYDFS) supaya bisa tayang di jaringan XRPL dan Ethereum.

Sebelumnya, Ripple pertama kali mengumumkan rencananya untuk meluncurkan stablecoin baru ini pada bulan April 2023. Sejak saat itu, Ripple telah melakukan uji coba secara masif, termasuk proses pencetakan dan pembakaran (burning) RLUSD. 

Informasi terkini menyatakan bahwa saat ini hanya tersisa sekitar 100 ribu RLUSD di jaringan Ethereum dan XRP Ledger. Meski begitu, Ripple masih menunggu izin resmi dari NYDFS untuk meluncurkan stablecoin ini secara penuh.

Monica Long selaku Presiden Ripple mengungkapkan bahwa timnya sudah siap. “Namun, keputusan akhir ada di tangan NYDFS,” ujarnya dikutip CryptoPotato. Proses aplikasi untuk mendapatkan izin tersebut sedang dalam tahap review.

Sementara itu, harga XRP terus menunjukkan performa yang kuat. XRP diperdagangkan pada harga 1,46 dolar AS (sekitar Rp23.068) pada data terbaru CoinGecko. Kenaikan harga ini didorong oleh sentimen positif di pasar, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS dan pengumuman bahwa Gary Gensler, Ketua SEC yang dikenal anti-kripto, akan mengundurkan diri pada Januari 2025.